TRIBUNNEWS.COM, LEMBANG - Tim Jawa Barat (Jabar) gagal meraih tiga emas terakhir di cabang olahraga (cabor) dayung perahu naga dalam gelaran PON XIX Jabar di Situ Cipule, Senin (26/9).
Meski begitu, Jabar memastikan diri juara umum cabor dayung dengan raihan 18 emas, dari total 40 emas yang diperebutkan.
Tiga emas hari ini direbut Sulawesi Selatan (Sulsel) di nomor 10 pedayung putra jarak 250 meter dengan catatan waktu 1.06.30.
Medali perak diraih Jawa Timur (Jatim) dengan catatan waktu 1.06.73.
Di nomor 10 pedayung jarak 250 meter putri, emas diraih Papua dengan catatan waktu 1.12.35.
Jabar yang berada di lintasan 4 harus puas dengan medali perak dengan catatan waktu 1.12.77. Adapun medali perunggu diraih Kalimantan Tengah (Kalteng) dengan catatan waktu 1.13.44.
Emas terakhir di nomor 20 pedayung putra jarak 250 meter diraih Kalteng dengan catatan waktu 55.72.
Peraih medali perak, Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan catatan waktu 55.89. Kemudian Jabar harus puas dengan medali perunggu di nomor 56.68.
Menanggapi nihilnya medali emas di hari terakhir, pelatih dayung Jabar Muhammad Suryadi mengatakan hasil ini sudah sesuai prediksi.
"Sudah sesuai prediksi, bukan mengalah, tapi untuk jarak-jarak pendek pesaing kami yang meraih emas memang lebih unggul," ujar Suryadi.
Secara umum, dengan raihan 18 emas sekaligus menobatkan Jabar juara umum dayung, tim pelatih merasa bangga dan berterima kasih pada mereka.
"Kalau secara umum, tim pelatih sangat bangga, anak-anak bermain dengan optimal dan beri yang terbaik untuk Jabar," katanya.
Dayung perahu naga sendiri merebutkan 9 emas di 9 nomor. Jabar menyabet medali emas. "Padahal dari awal untuk perahu naga minimal kami targetkan 2 emas, tapi hasilnya dua kali lipat dan membanggakan," ujar dia. (mega nugraha/tribun jabar)