TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Sudah untuk yang ketiga kalinya arena gulat PON XIX/2016 terjadi kericuhan lagi.
Kali ini kericuhan terjadi usai pertandingan antara pegulat Kalsel melawan Kaltim yang dimenangkan oleh pegulat Kaltim dengan skor 17-9.
Pelatih Kalsel ajukan protes karena menurutnya 3 skor terakhir yang membuat Kaltim menang dinilai berbau pelanggaran.
Protes Kalsel tak digubis. Dewan juri tetap pada penilaiannya, memutuskan memberi tambahan nilai bagi Kaltim menjadi 17-9.
Hanya dalam waktu satu menit kemudian terjadi keributan. Pelatih Kalsel yang tidak terima memukul beberapa panitia yang ada di sudut biru.
Pegulat yang kalah naik ke matras dan memukul panitia yang lain. Pihak keamanan, polisi dan tentara turun ke lapangan (matras) menangkap pegulat.
Sementara petugas yang lain ikut memukul pegulat Kalsel yang lain dan terjadilah cheos. Semua ofisial Kalsel turun melawan petugas.
Mujur hanya dalam waktu 30 menit suasana kembali kondusif setelah Ketua Technical Delegate, Drs Sihotang, mampu menyelesaikan permasalahan sehingga pertandingan dapat dilanjukan kembali.
Ini adalah kericuhan yang ketiga kalinya di arena gulat PON XIX/2016. Pertama kali terjadi pada hari pertama Jumat (23/9).
Kedua terjadi pada Senin (26/9) kemarin, dan kali ini adalah yang ketiga kalinya.
Mudah-mudahan pada hari terakhir besok ditutup dengan pertandingan yang penuh sportivitas dan persahabatan.
Padahal, pada siang harinya Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman sudah mengingatkan kepada seluruh peserta baik atlet, ofisial maupun perangkat pertandingan untuk selalu menjaga sportivitas.