TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masuknya karate sebagai salah satu cabang olahraga pada Olimpiade 2020 di Tokyo, membuat perguruan PB LEMKARI dan PP Amura Karatedo Indonesia bekerja sama menggelar turnamen Indonesia Internasional Karate Champhionship (IIKC) 2016 di GOR POPKI Cibubur, 7-9 Oktober 2016.
Menurut Ketua Panitia Pelaksana IIKC 2016, Nurosi Nurasjati, kejuaraan ini bertujuan untuk menciptakan bibit-bibit karate muda Indonesia untuk bisa tampil di Olimpiade.
Apalagi, ajang ini ditargetkan akan diikuti lebih dari 1. 000 peserta, termasuk dari delapan negara lain seperti Singapura, Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam, Senegal, dan lain-lain.
“Sampai saat ini, sudah ada 8 negara tetapi beberapa di antara mereka masih menelepon kepada kami. Mereka akan mendaftarkan melalui email atau mendaftar secara manual. Jadi kami belum bisa memastikan berapa jumlah kontingen maupun peserta yang berpartisipasi. Tapi saat ini sudah tercatat 500 sampai 600 karateka yang sudah mendaftar. Kami akan mempertahankan 68 kelas dari 8 kategori,” kata Rosi di Gedung KONI Pusat, Jakarta, Senin (3/10/2016).
Rossi juga merasa tergerak dengan menggelar kejuaraan dalam upaya mengembalikan kejayaan karate Indonesia. Mantan atlet karate Indonesia itu sangat menyambut posisit karate bisa digelar di ajang Olimpiade.
Namun untuk itu, dia juga menyayangkan prestasi karate Indonesia kian menurun. Apalagi, banyak atlet yang kehilangan kesempatan tampil di ajang bertaraf Internasional.
Padahal, Rosi menilai karate Indonesia sempat menjadi momok menakutkan di kancah dunia. Indonesia pernah berjaya pada tahun 1980 – 1990 an.
Sayangnya, prestasi itu tak mampu dilanjutkan. Apalagi, cabang olahraga tersebut akan di gelar untuk pertama kalinya di Olimpiade. Oleh sebab itu, Rosi berharap ajang ini bisa menciptakan atlet tangguh untuk Indonesia.
“Kami menyambut karate masuk di ajang Olimpiade. Dan ajang ini diharapkan bisa mengembalikan kekuatan Indonesia agar ditakuti negara lain. Beberapa tahun terakhir, prestasi kita terus menurun. Jadi, kejuaraan ini diharapkan mampu membuka peluang dan menciptakan kesempatan bagi para pendatang baru atau pun mereka sudah aktif untuk mengasah kemampuan dan menguji kemampuannya,” ujar Rossi.
Selain itu, Rosi merasa turnamen ini dinilai sangat penting. Hal itu dikarenakan Pengurus Besar Federasi Karate-Do Indonesia (PB Forki) maupun perguruan-perguruan di Indonesia lainnya, sudah lama tidak menggelar sebuah kejuaraan yang bersifat Internasional.
"Event ini bisa menjadi bekal bagus untuk tim Indonesia saat berlaga di Olimpidae nanti," katanya.
Mantan karateka nasional berharap kejuaraan internasional ini dibuka aecara resmi Ketua Umum PB FORKI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
"Saya berharap pak Gatot Nurmantyo mau membuka event internasional ini," katanya.