TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Masuk sebagai unggulan pertama di ajang turnamen tenis internasional AGS 6 2016 di Jakarta, petenis berparas ayu Joleta Budiman merasa hal ini sebagai beban yang tidak ringan.
Upaya yang jauh lebih keras perlu dilakukan dara kelahiran Bandung, Jawa Barat, ini. Ia merasa harus waspada terhadap sejumlah petenis mancanegara yang ikut dalam turnamen ini.
Berbincang dengan Harian Super Ball lewat telpon beberapa saat sebelum melakukan latihan fisik, gadis berdarah campuran Sunda-Inggris ini mengungkapkan bahwa sampai saat ini sudah makin banyak petenis muda yang punya kualitas bermain bagus.
Turnamen ini juga menjadi kesempatannya untuk makin banyak memperlajari gaya main lawan-lawannya, terutama petenis baru asal mancanegara.
"Thailand dan China (Tiongkok) biasanya punya petenis muda yang juga jago-jago. Tapi, yang kali ini aku belum pernah ketemu. Mereka banyak juga yang baru. Tapi, biar masih baru enggak bisa dianggap remeh. Karena, sudah pasti petenis-petenis itu sudah pernah juga ikutan turnamen sejenis," kata petenis bertinggi 177 cm tersebut.
Kerap mengikuti ajang turneman tenis internasional dan mencatatkan namanya sebegai juara, seperti yang pernah diraihnya di Singapura beberapa waktu lalu, Joleta tak merasa jadi jumawa.