TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Maria Sharapova diperkirakan akan kesulitan untuk bisa tampil dalam performa terbaiknya di pentas tenis dunia setelah menyelesaikan 15 bulan masa hukumannya April tahun depan.
Hal itu diungkapkan oleh petenis asal Prancis, Richard Gasquet yang pernah merasakan dihukum oleh Federasi Tenis Internasional (ITF) lantaran kasus obat-obatan.
Gasquet menghadapi saat sulit ketika dia dinyatakan positif menggunakan kokain di Miami Open tahun 2009 silam.
"Tentu saja tidak akan mudah untuk kembali berlaga di ajang tenis dunia. Saya rasa 15 bulan adalah waktu yang lama untuk bisa kembali, masalah mental dan fisik akan sangat berat baginya (Sharapova). Sharapova membutuhkan banyak pertandingan, tapi kita lihat saja apa yang terjadi karena setiap kasus tidak semua sama," ujar Richard Gasquet.
Gasquet sendiri pernah mendapat hukuman larangan bertanding selama dua setengah tahun setelah ITF meyakini bahwa petenis asal Prancis berusia 30 tahun itu secara tidak sengaja menelan kokain saat berciuman dengan seorang wanita mabuk di klub malam.
Gasquet mengatakan dia merasa kecewa dan enggan mengangkat raketnya saat menjalani masa hukuman.
Tapi karier tenisnya kembali menanjak saat ini, Gasquet menghabiskan tiga tahun dari empat tahun terakhirnya sebagai petenis 10 besar dunia.
Tahun ini dia mencapai babak perempat final Grand Slam di Roland Garros.