News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Test Identifikasi Untuk Jaring Atlet Angkat Besi Potensial Gebrakan Kemenpora

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

suasana tes

TRIBUNNEWS.COM, SOREANG - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bekerjasama dengan Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi, Berat dan Binaraga (PB PABBSI) meluncurkan Program Test Identifikasi dalam upaya mempertahankan dan mengangkat prestasi angkat besi Indonesia pada Olimpiade mendatang.

Test Identifikasi Atlet Angkat Besi yang digelar di Gedung Gymnasium GOR Sabilulungan Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Kamis (6/10/2015) diikuti 364 pelajar Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) berusia 10 hungga 13 tahun yang berasal dari 7 kecamatan di Kabupaten Bandung.

"Test Identifikasi ini bertujuan untuk menjaring bibit-bibit potensial atlet angkat besi. Tadinya, kita mentargetkan hanya 200 pelajar dari 7 kecamatan tetapi kenyataannya 364 pelajar yang hadir. Kalau kita tidak batasi bisa lebih banyak lagi pesertanya," ungkap Asisten Deputi Bidang Pembibitan, Washinton Galingging yang ditemui di sela-sela acara test.

Provinsi Jawa Barat dijadikan pilot project test indentifkasi karena prestasi atlet angkat besi Jawa Barat cukup membanggakan.

Dari 7 atlet angkat besi yang tampil di Olimpiade tercatat 5 atlet angkat besi dati Jawa Barat. Yakni, Siti Aisyah, Dewi Syahfitri, M Hasbi, Denny dan Sri Wahyuni yang sukses meraih perak pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

"Jawa Barat dijadikan pilot project karena banyak memasok atlet angkat besi yang bisa diandalkan pada Olimpiade. Salah satunya Sri Wahyuni yang meraih medali perak pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Melalui test identifkasi ini akan bisa terjaring lebih banyak bibit-bibit atlet angkat besi potensial yang nantinya mampu berprestasi pada Olimpiade mendatang," paparnya.

Menurut Washinton, program test identifkasi ini bukan hanya untuk cabang angkat besi tetapi cabang olahraga (cabor) unggulan lainnya seperti bulutangkis, atletik, renang dan panahan.

"Cabor bulutangkis dan atletik akan dijalankan tahun ini. Sedangkan renang dan panahan masih menunggu pengajuan dari induk organisasinya. Yang pasti program ini merupakan program jangka panjang yang hasilnya bisa dipetik enam atau delapan tahun ke depan," katanya.

Nara sumber dari PB PABBSI, Alamsyah Wijaya mengatakan, test identifikasi meliputi pengukuran antrophometri dan fisik.

"Dari test identifkasi akan menjaring pelajar yang benar-benar bisa dijadikan atlet angkat besi dengan dukungan postur tubuh yang ideal. Dengan kata lain, program ini mempermudah pelatih untuk mendapatkan bibit-bibit potensial yang bisa dijadikan atlet angkat besi berprestasi di masa mendatang," tuturnya.

Dalam upaya menjaga agar pelajar yang terpilih bisa terus mengikuti program latihan untuk menjadikannya atlet angkat besi berprestasi, kata Washinton, pihaknya akan melakukan pendekatan terhadap orang tua pelajar yang terpilih dengan melibatkan Dinas Pemuda dan olahraga (Dispora) Jawa barat dan pengprov PABBSI Jawa Barat.

"Pelajar yang datang kan umumnya dari masyarakat kelas bawah. Jadi, kita harus memberikan pengertian kepada orang tuanya agar mendukung keinginan anaknya menjadi atlet angkat besi," ujarnya.

Dalam upaya mensukseskan program tersebut, kata Washinton, peran pemerintah daerah sangat dibutuhkan dalam menopang kebutuhan atlet angkat besi yang terpilih.

"Dukungan pemerintah daerah sangat dibutuhkan untuk kesuksesan program pembinaan atlet angkat besi di Jawa Barat. Dalam hal ini, Kemenpora hanya mendukung pelaksanaan kompetisi dan menyiapkan tim yang akan mengevaluasi perkembangan atlet dan penerapan program yang dilakukan pelatih. Dengan demikian, program yang dijalankan bisa berjalan sesuai yang diharapkan," urainya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini