Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - PB PON XIX Jawa Barat dan Peparnas XV tahun 2016 mengadakan "Jambore Difabel" di Gelanggang Olahraga Saparua, Jalan Saparua, Kota Bandung, Rabu (12/10/2016).
Acara jelang Peparnas Jabar 2016 itu melibatkan 300 penyandang disabilitas yang terdiri atas siswa SLB, atlet, dan komunitas penyandang disabilitas.
Informasi yang dihimpun Tribun, kegiatan itu meliputi edukasi, pertunjukan musik, permainan, dan uji coba fasilitas bus khusus pemakai kursi roda. Adapun kegiatan itu hanya digelar selama sehari mulai pukul 08.00 WIB sampai 14.00 WIB.
Sekretaris PB PON dan Peparnas Jabar, Ahmad Hadadi, mengatakan, jambore itu sifatnya sosialisasi kepada anak-anak yang masuk kategori pendidikan layanan khusus (PLK) atau dulu disebut SLB.
Menurutnya, siswa PLK ini harus mengetahui adanya kegiatan olahraga yang diikuti penyandang disabilitas.
"Sehingga mereka bisa berlatih dan mencontoh para atlet ini. Selain iu juga agar organ tubuhnya juga bisa jadi bagus. Ini bagian dari terapi juga," kata Ahmad usai pembukaan Jambore Difabel.
Ahmad pun berharap, jambore itu tak hanya mengenalkan siswa PLK terhadap olahraga yang dipertandingkan. Menurutnya, siswa PLK juga diberi kesempatan untuk aktualisasi diri.
"Dan kami dari pemerintah tidak akan membedakan. Mungkin untuk saat ini dari masalah biaya ada pebedaan tapi untuk penyelenggaraan PON dan Peparnas disamakan," kata Ahmad.
Ahmad mengatakan, pihaknya pun berharap lahir bibit unggul melalui sekolah atau lembaga pendidikan PLK.
Dari sisi regulasi, katanya, pemerintah provinsi telah memiliki peraturan daerah dan undang-undang yang memberi dukungan terhadap penyandang disabilitas.
"Bahkan kita sudah membuat aturan bahwa di setiap perusahaan menyerap tenaga kerja harus ada orang disabilitas, diberi ruang," kata Ahmad.
Acara pembukaan sendiri akan dilaksanakan pukul 15.30 - 18. 00 WIB. Rencananya akan dibuka oleh Menko PMK Puan Maharani, sementara penutupan akan ditutup langsung oleh Menpora Imam Nahrawi.