TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sabuk Emas Presiden RI yang merupakan kejuaraan tinju profesional pertama yang ada di Indonesia itu dicetuskan oleh mantan petinju yang juga seorang promotor yaitu Yance Rahayaan.
Hanya saja pertandingan yang diharapkan dihadiri Presiden Joko Widodo ini di promotor oleh Mintarjo Aming dan penata tanding Syarifudin Lado.
"Kejuaraan ini muncul karena kami menilai tinju mampu mengangkat harkat martabat bangsa dikancah internasional seperti dulu. Kondisi saat ini masih pasang surut. Makanya kami berinisiatif menggelar kejuaraan tinju Sabuk Emas Presiden RI sebagai ikon tumbuh kembang tinju nasional," ungkap Yance Rahayaan.
Pertandingan tinju Sabuk Emas Presiden RI yang akan mempertemukan antara mantan juara dunia IBF dan WBA kelas terbang mini, Muhammad Rahman melawan mantan juara WBO Asia, Oscar Raknafa siap digelar di Balai Sarbini, Plaza Semanggi, Jakarta, Jumat (28/10) siap digelar karena persiapan telah dilakukan dengan baik oleh panitia.
Selain ingin membangkitkan kembali tinju nasional, kejuaraan ini juga diharapkan menjadi wadah bagi petinju nasional untuk menunjukkan kembali kemampuan terbaiknya seiring dengan minimnya kejuaraan tinju di Indonesia saat ini. Kejuaraan ini juga diharapkan mampu menumbuh kembangkan petinju meningkatkan prestasi.
Pada kejuaraan perdana ini akan mempertemukan petinju senior M. Rahman (43) dari Merah Putih Boxing Blitar yang akan berhadapan dengan Oscar Raknafaā€ˇ dari Sasana Sasando Boxing Camp Tangerang.
Pertandingan antara petinju senior melawan junior ini diharapkan bisa menjadi penyemangat dan menjadi contoh petinju Indonesia saat ini.
"Sabuk Emas Presiden RI adalah kejuaraan profesional yang pertama. Kenapa kami tidak mempertemukan petinju Indonesia dengan petinju asing, ada beberapa alasan yang diantaranya kami ingin edisi pertama ini khusus untuk petinju Indonesia yang sudah punya gelar," jelasnya.
Sabuk Emas Presiden RI ini kedepannya akan dilakukan berkelanjutan dan banyak kelas yang dipertandingkan. Bahkan, sebelum pertandingan utama dilakukan terlebih dahulu dilakukan audisi. Pertandingan sendiri tidak hanya untuk petinju Indonesia saja, namun kedepan akan melibatkan petinju Internasional.
Kejuaraan Sabuk Emas Presiden RI ini didukung penuh oleh Federasi Tinju Profesional Indonesia (FTPI dan menurut sang sekjen yang juga Ketua Panitia pertandingan Cosmas Refra mengaku kejuaraan ini merupakan program utama dari federasi yang dipimpin oleh Neneng A Tuty itu. Saat ini kejuaraan sudah siap digelar.
"Persiapan kami lakukan selama tiga bulan dan saat ini semua proses sedang berjalan termasuk mengirimkan undangan ke kepala daerah, pejabat negara hingga Duta besar negara sahabat. Kami juga sudah mengirimkan surat resmi kepada Bapak Presiden untuk hadir pada acara puncak," paparnya.
GM Balai Sarbini, Wiliana mengaku olahraga merupakan bagian dari rencana yang telah ia susun karena Balai Sarbini selama ini hanya dikenal sebagai lokasi seni pertunjukan dari berbagai bidang. Berbekal tekad mengembangkan sport tourism di Indonesia pihaknya turun langsung untuk mensukseskannya.
"Saat ini tinggal bagaimana kita mengemasnya. Apalagi tinju sudah mempunyai nama besar di internasional. Dengan acara ini diharapkan mampu lebih membangkitkan lagi tinju Indonesia. Kami ingin jadikan Jakarta sebagai tujuan sport tourism," tuturnya.
Menurut dia, pada Sabuk Emas Presiden RI yang pertama ini memang baru menampilkan petinju senior namun sudah mempunyai nama besar.
Harapannya, seri pertama ini menjadi tonggak lebih besar lagi. Apalagi pihaknya punya rencana menggelar kejuaraan dua bulan sekali dan puncaknya akan ditampilkan pada Sabuk Emas Presiden RI 2017.