TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden INASGOC (Indonesia Asian Games Organizing Committee), Erick Thohir mengunjungi sekaligus melihat proses pengerjaan tujuh tower yang diperuntukkan untuk perkampungan atlet dan tiga tower untuk media di kawasan Kemayoran Jakarta Pusat, Senin (17/10/2016).
"Saya melihat sendiri bagaimana progres kemajuan yang sudah dilakukan Kementerian PUPERA terhadap wisma atlet. Bagi Asian Games, wisma atlet merupakan salah satu kunci untuk meyakinkan OCA (Dewan Olimpiade Asia) betapa seriusnya Indonesia. Dan menurut saya, wisma atlet ini lebih bagus dari yang saya lihat di Olimpiade Rio lalu karena saya melihat perencanaan, fasilitas, dan juga sarana pendukung yang memadai," ungkap Erick Thohir disela-sela kunjungan, Senin (17/10).
Kunjungan ke wisma atlet, yang langsung dilanjutkan ke Pulomas, Jakarta Timur untuk melihat arena tanding cabang equestrian dan Rawamangun, Jakarta Timur untuk meninjau velodrome merupakan bagian dari usaha maraton INASGOC untuk meyakinkan masyarakat dalam dan luar negeri akan kesiapan Indonesia menggelar pesta olahraga bangsa Asia dua tahun mendatang.
"Paling tidak, melalui media informasi, masyarakat kita tahu dan faham akan keseriusan kita dalam menyiapkan Asian Games, sehingga dukungan mereka akan suksesnya event ini bisa lebih luas," tuturnya.
Menurut Pejabat Pembuat Komitmen Kementerian PUPERA, Ditto Ferakhim, secara keseluruhan kemajuan yang dicatat wisma atlet dan media di Kemayoran saat ini sudah mencapai 24,10 %, atau 1,19% lebih tinggi dari target awal, 22,91%.
"Setiap minggu ada target pencapaian 2%. Jadi kami sangat yakin bisa penuhi target. Termasuk target untuk menyelesaikan tower D 10-1 yang akan dipakai untuk menampung atlet saat test event di bulan November 2017," jelas Ditto.
Untuk pengerjaan setiap tower dibutuhkan 300 pekerja. Meski desain perkampungan atlet sudah mendapat persetujuan, namun akan perubahan berkaitan dengan kesediaan dinning hall yang harus memperhatikan faktor keamanan dan athlete park yang harus mampu mengakomodir kenyamanan atlet.
Pembangunan wisma atlet dan media di Kemayoran mencakup 10 tower. Tiga tower untuk media yang berlokasi di Blok C 2 terdiri dari 1.932 unit yang mampu menampung 5.796 orang. Sedangkan tujuh tower di lokasi D 10 terdiri dari 5,494 unit yang bisa memuat 16.482 orang.
Sementara itu, saat berkunjung ke Pulomas, Erick mendapatkan laporan tentang kendala pengerjaan persiapan dari Landi Mangawean, Dirut PT Pulomas Jaya, Meski arena equestrian sudah mendapat rekomendasi dari FEI (Federasi Internasional Equestrian), namun ada beberapa hal yang harus dibenahi.
"Pertama, soal kawasan ini harus bebas penyakit kuda dan harus mendapat persetujuan dari Kementerian Pertanian. Hal itu tengah dalam proses. Kedua, kuda-kuda milik Pordasi DKI Jakarta yang sekarang masih ada tujuh ekor di Pulomas ini harus segera dipindahkan. Masalah kedua itu masih jadi hambatan karena pihak Pordasi DKI masih ngotot untuk menempatkan kudanya di sini, padahal kuda-kuda tersebut kondisinya sangat jauh di bawah standar kesehatan hewan," papar Landi.
Menanggapi hal itu, Erick menyatakan agar pihak Pulomas Jaya melayangkan surat ke INASGOC, Kemenpora, KOI, dan pihak-pihak terkait tentang kendala yang dialami sehingga akan ada solusi.
"Bukan maksud kami menantang. Tapi ini proyek nasional sehingga jangan sampai kepentingan individu atau kelompok tertentu bisa menggagalkan tugas negara ini. Kami akan mendorong semaksimal mungkin agar masalah ini bisa selesai," jelas Erick.
Sedangkan di velodrome, rombongan INASGOC mendapati laporan perkembangan yang sesuai jadwal. Menurut Dirut PT Jakpro, Dharmananda Lukito, kemajuan yang dicapai sudah 15% dan diakhir tahun ini diharapkan bisa 25%. Ditargetkan venue balap sepeda trek ini akan selesai Juni 2018.
"Luas area velodrome mencapai enam hektar, dan selain velodrome ada juga plaza serta multi purpose space yang bisa digunakan untuk masyarakat. Termasuk cabang handball Asian Games yang akan dipertandingkan di area tengah velodrome," urai Lukito.