TRIBUNNEWS.COM, CIBINONG - Membludak peserta Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Angkat Besi Terbuka Satria Remaja II yang digelar di Gedung Olahraga dan Kesenian, Cibinong, Jawa Barat, 27-29 Oktober 2016.
Tercatat 170 lifter yang berasal dari 4 klub, 12 Pengprov PABBSI, 4 Pengkab PABBSI, 4 Pengkot PABBSI, 3 Sekolah Kejuaraan Olahraga (SKO), 3 Pusat Pembinaan dan Latihan Pelajar dan Pusat Pembinaan dan Latihan Pelajar Daerah (PPLP/PPLPD) tampil memperebutkan tempat terbaik.
"Di luar dugaan. Tadinya, kita memperhitungkan hanya 100 lifter tetapi membengkak menjadi 170 lifter," ungkap Alamsyah Wijaya, Nara Sumber Angkat Besi sekaligus anngota Tim Evaluasi di Cibinong, Jawa Barat, Kamis (27/10/2016).
Kejurnas yang melibatkan lifter berusia 13-17 tahun ini dibuka secara resmi Asisten Deputi Pembibitan dan Iptek Olahraga Kemenpora, Washinton Galingging. Dari hasil kejurnas akan dijaring 15 lifter terbaik yang akan dipersiapkan untuk Youth Olympic Games Argentina 2018.
"Ke-15 lfter terbaik akan dipanggil ke Jakarta untuk menjalani latihan persiapan menuju Youth Olympic Games 2018. Biaya persiapan akan ditanggung PB PABBSI," katanya.
Adanya program Talent Identicitation Angkat Besi dan penyelenggaraan Kejurnas Angkat Besi Terbuka Satria Remaja II yang diluncurkan Kemenpora, kata Alamsyah, sangat membantu PB PABBSI dalam upaya meningkatkan prestasi angkat besi Indonesia ke depan.
"Kejurnas ini sangat membantu program pembinaan angkat besi. Saya dan pelatih asal Afrika Selatan, Avenas Pandoo akan mengevaluasi hasil kejurnas untuk melihat kinerja pelatih yang menangani atlet," katanya.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pelatih, kata Alamsyah, Avenas Pandoo akan menyusun program pelatihan bagi seluruh pelatih yang terlibat dalam kejurnas.
"Peningkatan kualitas pelatih itu sangat penting dalam upaya mencetak lifter berprestasi. Makanya, kita akan merencanakan memberikan penataran," tuturnya.
Secara terpisah, lifter peraih medali perak SEA Games 2003, Fatmawati yang menjadi pelatih tim angkat besi Kabupaten Bogor mengatakan, kejurnas Satria Remaja II sangat bermanfaat dalam melihat perkembangan prestasi para lifter yang dibinanya sejak Februari lalu.
Apalagi, pelaksanaannya dua kali dalam setahun.
"Di kejurnas ini, Kabupaten Bogor menurunkan 15 lifter yang dibina dalam PPLPD Kabupaten Bogor. Di sini, saya bisa melihat sejauh mana perkembangan prestasi yang dialami," jelasnya.
Ketika ditanyakan masalah target Kabupaten Bogor, Fatmawati tidak mau menjanjikan.
"Saya tidak berani mematok target karena persaingan cukup ketat," tuturnya.