TRIBUNNEWS.COM - Ganda putra Indonesia, Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi, mengaku sudah tampil maksimal kala gagal lolos ke final French Open Super Series 2016 atau Prancis Terbuka.
"Kami sudah berusaha yang terbaik, tapi inilah hasil yang bisa kami peroleh. Dari game pertama sampai terakhir kami terus berusaha merebut poin. Kami sudah berusaha maksimal," ujar Angga yang dilansir laman PBSI.
Sementara bagi Ricky, kekalahan ini akan menjadi evaluasi bagi mereka berdua. Dirinya mengaku melakukan kesalahan ketika dalam posisi unggul.
"Kami sering seperti ini. Sudah unggul tapi akhirnya berbalik. Ini harus menjadi evaluasi buat kami. Di poin-poin akhir kami terlalu terburu-buru," ujar Ricky.
Angga/Ricky menelan kekalahan dari pasangan Thailand, Bodin Isara/Nipitphon Phuangpuapet, Thailand, di babak semifinal.
Pasangan Indonesia ini kalah usai bermain tiga game 18-21, 21-17 dan 19-21, selama 68 menit.
Pekan lalu di Denmark Open Super Series Premier 2016, Angga/Ricky juga kalah dari Isara/Phuangpuapet.
Setelah kalah di game pertama, Angga/Ricky memperpanjang napas dengan merebut game kedua.
Di game penentu sebenarnya Angga/Ricky sudah unggul 16-11 dan 19-15. Namun sayang setelah itu, langkah mereka terkunci. Pasangan Thailand berbalik merebut enam poin secara berurutan. Angga/Ricky akhirnya kalah 19-21.
Dengan demikian Indonesia tak bisa mengirimkan satu wakil pun ke babak final. Angga/Ricky merupakan satu-satunya wakil Indonesia yang berlaga di babak semifinal.