TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Bagaimana antisipasi Adi Katompo untuk mempertahankan gelarnya di FEI World Jumping Challenge (WJC) seri Indonesia dan Kejuaraan Equestrian Cinta Indonesia Open/CIO 2016?
Atlet berkuda ketangkasan senior dari APM Equestrian Centre ini mengisyaratkan persiapannya yang cukup matang menghadapi dua event bergengsi tersebut.
"Persiapannya seperti biasa," ungkap rider utama APM Equestrian Centre itu, Selasa (1/11). "Latihan setiap hari," seru rider nasional kelahiran 12 Juni 1980 ini.
Adi Katompo meningkatkan intensitas latihannya sekembali dari Hangcheong, Korsel, mendampingi rider yunior Fergie Tri Nur Fajar dari APM Boarding School yang mewakili Indonesia ke Kejuaraan Equestrian Junior Asia 14-16 Tahun, pertengahan pekan lalu.
"Untuk kuda yang dipersiapkan di WJC so far kuda sudah siap, tinggal menjaga kondisi kuda dan latihan normal," papar Adi Katompo.
"Hanya sedikit saja untuk persiapan kuda-kuda yang muda, mungkin sedikit ada extra training," jelasnya. "Untuk CIO kita belum decide akan ikut berapa kelas, tapi yang pasti akan ikut di kelas atas yang bergengsi, khususnya di show jumping," tuturnya.
"Untuk WJC saya naik APM Serafina di kategori A, untuk kategori B mungkin naik kuda yang lebih muda. Untuk CIO, saya naik APM Nastello," terangnya.
FEI WJC seri Indonesia digelar 6, 9 dan 13 November, sementara CIO pada 9-13 November, di APM Equestrian Centre, Jalan Raya Arya Wangsakara, Desa Tapos, Tigaraksa, Tangerang, Banten.
FEI WJC digelar dalam tiga putaran/ronde pada Minggu, Rabu dan Minggu, dengan tiga kategori yakni A (130 cm), B (120 cm) dan C (110 cm). Untuk CIO, dari belasan kelas dressage dan jumping yang dipentaskan, kelas paling bergengsi adalah 140 cm.
Kelas 140 cm tersebut juga menjadi ikon sekaligus nomor puncak Kejuaraan CIO tahun 2016 ini, karena memperebutkan Piala Marciano Norman. tb