TRIBUNNEWS.COM - Pebalap tim Jagonya Ayam, Muhammad Sean Gelael, Antonio Giovinazzi dan Tom Blomqvist akhirnya menjajal mobil LMP2 pada dua sesi latihan bebas di sirkuit Shanghai, Tiongkok, Jumat (4/11). Mereka beradaptasi untuk mengenal karakter mobil, sedangkan Sean dan Antonio tampil lebih rileks untuk menjajal setelan mobil sekaligus mengenal karakter sirkuit.
Ketiga pebalap Jagonya Ayam ini akan mengikuti balapan ketahanan selama enam jam FIA WEC 2016 seri ke delapan pada hari Minggu (6/11). Mereka akan membawa bendera Extreme Speed Motosport (ESM), tim asal Amerika Serikat.
“Saya senang akhirnya bisa mendapat kesempatan untuk tampil di balapan WEC. Saya sangat antusias untuk menjalani debut dan akan berupaya memberikan sumbangan besar untuk tim,” kata Blomqvist.
Pebalap berusia 22 tahun ini merupakan anak kandung dari Stig Blomqvist si juara dunia balap mobil WRC tahun 1984. Untuk balapan ketahanan, Blomqvist sudah punya pengalaman di Asian Le Mans Series di sirkuit Zuhai pekan lalu. Blomqvist bukan sosok yang asing buat Sean dan Antonio karena ketiganya pernah tampil satu tim di Formula 3 Eropa tahun 2014.
Saat itu, Blomqvist menempati posisi kedua di klasemen akhir pebalap di bawah Esteban Ocon dan di atas Max Verstappen, yang keduanya sudah tampil di ajang balap Formula 1.
“Saya tahu, balapan hari Minggu nanti menjadi tantantan besar buat debut saya. Akan tetapi, saya menyukai tantangan. Balapan WEC sangat kompetitif yang pesaingnya merupakan pebalap berpengalaman yang pernah menjajal Formula 1,” tutur Blomqvist dilansir situs sean-gelael.com.
Pada sesi latihan pertama, Antonio diberi kesempatan pertama, yang dilanjutkan Tom dan Sean sebagai pebalap terakhir. Catatan waktu yang mereka raih belum terlalu impresif, yakni satu menit 57,322 detik. Mereka berada di posisi ke delapan dari sepuluh tim LMP2.
Sesi kedua, giliran Sean yang tampil pertama, diikuti oleh Blomqvist dan Giovinazzi. Di sesi ini, Sean sukses mempertajam waktu tim menjadi satu menit 55,969 detik. “Sesi latihan satu dan dua memang lebih banyak kita manfaatkan untuk menjajal setelan mobil. Baru pada sesi latihan ketiga dan babak kualifikasi kita akan mencoba mengejar catatan waktu tercepat agar mendapatkan posisi terdepan untuk kategori balapan LMP2,” kata Sean.
Ada dua bagian dari Sirkuit Shanghai yang perlu mendapat perhatian pebalap, yakni tikungan siput, pada tikungan 1-4 dan 11-13. Kedua bagian sirkuit ini disambungkan oleh lintasan lurus sepanjang 1,4 kilo meter, yang menjadi trek lurus terpanjang. Para pebalap bisa memacu kendaraannya hingga 320 kilo meter per jam sebelum menginjak rem dalam-dalam di tikungan 14 yang tajam. Pebalap akan memerlukan downforce yang sangat baik untuk mengatasi perbedaan kecepatan secara ekstrem tersebut.