TRIBUNNEWS, COM. TIGARAKSA - Sukses Brayen Brata Coolen memenangi dua gelar juara pada Seri Kejuaraan Dunia Berkuda Lompat Rintangan atau FEI World Jumping Challenge (FEI WJC) 2016 yang berakhir Minggu (13/11/2016) di APM Equestrian Centre, Tigaraksa, membanggakan Mohammad Chaidir Saddak, pemilik Aragons Horse & Equestrian Sport, Lembang.
"Brayen mengulang sukses tahun 2012 di Arthayasa Stable, Cinere," kata Eddy Saddak, yang juga Ketua Umum PP Pordasi itu.
Brayen adalah rider utama Aragon. Yang lebih membanggakan Eddy Saddak, seluruh riider Aragon menuai keberhasilan di event ini.
Tiga pemenang kategori C atau kelas 110 cm adalah rider Aragon, yakni Yoel Momongan, Brayen dan Hidayatullah. Kategori B (120 cm) dimenangi oleh Brayen, disusul Ferry Agustian (Universitas Budi Luhur).
Di kategori A atau kelas tertinggi, 130 cm, Brayen berada di posisi paling terhormat disusul Jendry Palandeng, rider utama APM Equestrian Centre.
Menurut keterangan Eddy Saddak, walau menjuarai kategori A, tetapi peluang Brayen untuk berlaga di putaran final FEI WJC 2016 masih tergantung pada perbandingan akumulasi atau klasemen umum catatan waktu terbaiknya dengan juara-juara dari negara yang tergabung di zone atau region 9 FEI.
Negara-negara itu adalah Singapura, India, Thailand, Filipina dan beberapa lainnya.
"Kalau untuk pemenang kategori B dan C, langsung berangkat ke putaran-final, itu peraturan dari FEI," jelas Eddy Saddak.
Tahun lalu, setelah memenangi kategori C di FEI WJC 2015, Brayen tampil di putaran-final dan menjadi runner-up kelas 110 cm itu.
Sementara dari suksesnya memenangi FEI WJC 2012 di Arthayasa, Brayen memperoleh kesempatan bertanding di putaran-final di Caracas, Venezuela, dan menempati urutan ke-7. tb