TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak catatan menarik dari gelaran Kejuaraan Berkuda Ketangkasan Cinta Indonesia Open/CIO 2016 yang berlangsung 11-13 November lalu di Adria Pratama Mulya (APM) Equestrian Centre, di Desa Tapos, Tigaraksa, Tangerang.
Inilah event bergengsi equestrian yang menjadi ajang persaingan lebih banyak atlet (rider) usia dini, tak terkecuali remaja dari kalangan sekolah.
Dari hampir 30 nomor atau kelas yang dipertandingkan di kejuaraan ini, baik di Dressage (tunggang serasi) dan Jumping (lompat rintangan), sebagian besar diperuntukkan bagi rider dari lingkungan sekolah, terutama dari SMP dan SMA.
Diantara rider remaja yang menuai prestasi di CIO 2016 ini, sosok Billy Ramandey termasuk yang menarik perhatian.
Billy Ramandey memenangi salah satu kelas Jumping dari kategori Interschool. Sebuah prestasi yang tentu saja membanggakan bagi sekolahnya, yakni SMA Adria Pratama Mulya. Lebih menarik lagi, Billy merupakan siswa SMA Adria Pratama Mulya pertama yang berasal dari Papua.
Billy, putra dari pasangan Zeth Ramandey dan Sami Ningsih itu, menjadi siswa SMA Adria Pratama Mulya sejak 28 Agustus 2015. Ia sebelumnya siswa di SMAN 5, Jayapura.
Billy yang sekarang duduk di kelas XI IPA, sejak belia sudah bercita-cita ingin menjadi atlet equestrian atau berkuda ketangkasan. Oleh karena itu, kendati nanti sudah menyelesaikan pendidikannya di SMA Adria Pratama Mulya, ia ingin tetap tinggal di APM Equestrian Centre.
"Saya ingin bertahan di klub APM ini. Itu juga yang dikehendaki oleh orangtua saya di Jayapura sana," ucap Billy.
Keinginan Billy Ramandey memperdalam pengetahuan sekaligus meningkatkan kemampuannya di APM Equestrian Centre tak terlepas dari tekadnya untuk menjadi rider utama Papua di kompetisi equestrian PON 2020 mendatang.
Bukan sekadar kebetulan jika PON 2020 tersebut diselenggarakan di tanah Papua. Wajar jika Billy bertekad menjadi rider pertama Papua yang mampu meraih medali emas equestrian di PON 2020 tersebut. tb