TRIBUNNEWS.COM, SUBANG - Menjadi juara nasional kelas Senior Rok yang baru digelutinya tahun ini, pegokart Keanon Santoso kembali menerima anugerah IMI Award 2016, di Sari Ater Ciater, Subang, Jawa Barat, Selasa (13/12) malam.
Bedanya, tahun lalu Keanon masih berkiprah di kelas junior dan menjadi juara nasional. Lalu, pelajar SMA Global Sevila Pulomas Jakarta Timur ini menerima Lifetime Achievement sebagai pegokart berprestasi international.
Saat itu, anak kedua pasangan Yongliek Santoso dan Menik Indah Susanti ini menjadi wakil Indonesia yang mengikuti grand final balapan gokart di Portimao, Portugal.
"Senang sekali pastinya. Karena mendapat penghargaan IMI Award itu tidak sembarang pebalap. Harus menjadi juara nasional dulu. Penghargaan IMI Award ini sangat bergengsi bagi semua pebalap, termasuk saya," ujar Keanon.
Keanon yang datang ke arena IMI Award di Ciater, Subang bersama papa, mama, Kezia (kakak) dan Kealton (adik) yang semua pegokart memang memiliki obsesi khusus untuk karir balapnya. Yaitu ingin berprestasi di ajang F4 SEA Championship tahun depan.
"Ya harapannya semoga tahum depan Keanon dapat berbicara lebih banyak lagi di ajang Formula dan kemungkinan tahun depan masih di F4," ungkap Yongliek Santoso, sang ayah.
Bagi Keanon, 2016 adalah masa transisi yang dahsyat. Bayangkan saja, baru saja naik kelas dari junior ke senior tapi juga langsung berkiprah ke ajang F4 SEA Championship yang seri pembukanya Agustus lalu di Sepang International Circuit Malaysia.
Maka tahun pertama di F4 ini bagi Keanon menjadi tahun pengenalan dan pembelajaran yang sangat penting. Pasalnya tahun depan ia akan full turun di F4 dan berharap sudah bisa berprestasi.