TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengorbanan berarti memberikan sesuatu yang berharga untuk mendapatkan hal lain yang lebih berharga di masa depan.
Konsep ini juga berlaku dalam seni bela diri campuran (MMA) sebagai langkah untuk menjadi juara dunia yang dihiasi banyak pengorbanan.
Untuk menginjakkan kaki di puncak kesuksesan, semua petarung harus mengorbankan darah, keringat dan air mata dalam berlatih.
Selain itu, atlet MMA harus mau berpisah dari keluarga mereka selama berbulan-bulan untuk mendedikasikan hidup mereka dalam keahlian yang telah mereka asah hingga sempurna.
Petarung asal Australia, Martin Nguyen (7-1) harus menjalani proses tersebut, karena ia telah dijadwalkan untuk bertarung dengan mantan penantang gelar Kelas Bulu, Kazunori Yokota (25-6- 3) dalam partai tambahan dari ONE: QUEST FOR POWER pada 14 Januari nanti.
"Kehidupan seorang petarung sulit, tapi saya mengerti bahwa untuk menjadi yang terbaik, seorang petarung harus melakukan beberapa pengorbanan. Menghabiskan waktu jauh dari teman-teman dan keluarga untuk berlatih bukanlah hal yang mudah," ujar Nguyen.
Untuk pertarungan kelas atas melawan Yokota, Nguyen harus mengorbankan libur Natal dan sisa musim Natal dengan keluarganya untuk sepenuhnya fokus pada pelatihan.
Nguyen mengaku pengorbanan yang paling berat adalah saat harus terpisah dari keluarganya, tapi Ia tahu bahwa akan ada penghargaan yang menunggunya.
"Ini adalah bagian dari menjadi seorang petarung profesional. Banyak pengorbanan yang telah dibuat. Berlatih pada bulan Desember adalah salah satunya. Saya harus mengorbankan perayaan Natal untuk laga ini," tuturnya.
"Jika saya ingin menganggap diri saya sebagai seorang petarung berkualitas juara, saya harus melakukan pengorbanan itu. Pada akhirnya, saya akan memanen buah dari usaha saya. Kerja keras tidak dapat dipungkiri selamanya," jelas Nguyen.
Petarung masa depan asal Australia berusia 27 tahun ini percaya bahwa kemenangan atas Yokota akan membawanya bertemu dengan Marat Gafurov untuk memperebutkan sabuk Juara Dunia Kelas Bulu ONE Championship.
"Saya pikir kemenangan atas Yokota akan memantapkan posisi saya untuk merebut gelar juara. Untuk memastikannya, saya tidak akan terburu-buru. Saya akan membiarkan bos saya yang memutuskan karena mereka yang memilliki peran dalam hal ini. Jika mereka memberikan saya kesempatan untuk meraih gelar Juara Dunia Kelas Bulu ONE Championship, saya siap untuk memenuhinya," papar Nguyen.
Keduanya sudah tidak asing dengan Gafurov. Nguyen dikalahkan petarung bertubuh besar asal Rusia ini saat memperebutkan gelar interim pada bulan September 2015, sementara Yokota belum meraih kesuksesan saat menantang Gafurov di bulan Mei lalu.
Nguyen melihat dirinya berada dalam skenario harus-menang pada pertandingan selanjutnya ini, agar mendapat kesempatan pertandingan ulang dengan Gafurov pada tahun 2017.
"Pola pikir saya sama dalam setiap laga. Setiap orang adalah penantang gelar juara, dan setiap orang mampu untuk menjadi juara. Ini hanya masalah siapa yang menginginkannya lebih. Saya siap untuk melakukan segala hal agar dapat memenangkan laga ini," ujarnya.