TRIBUNNEWS.COM - Pebulutangkis jagoan Indonesia, Tontowi Ahmad memberi hadiah spesial kepada negerinya yakni kepingan emas Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil.
Bersama pasangannya Liliyana Natsir, Owi -sapannya- mempersembahkan emas bertepatan HUT ke-71 RI, Rabu 17 Agustus silam.
Ini menjadi raihan terbaik sepanjang 2016 sebab merupakan emas pertama bagi keduanya dan satu-satunya bagi kontingen Indonesia.
Owi/Butet meraih emas setelah mengalahkan pasangan Malaysia Chan Peng Soo/Goh Liu Ying dua set langsung 21-14 dan 21-12.
Sebuah tradisi di ajang akbar terelite setelah Susi Susanti dan Alan Budi Kusuma mempersembahkan emas di Olimpiade Barcelona.
"Saya bersyukur kepada Allah SWT. Inilah kado terindah bagi kami, dan untuk seluruh masyarakat Indonesia di Hari Kemerdekaan ini, terima kasih atas segala dukungannya," ucap Tontowi.
Menurutnya, dukungan semangat dari masyarakat Indonesia yang datang ke arena bulu tangkis Riocentro faktor utama dalam kesuksesannya mendulang poin demi poin.
Owi bangkit setiap kali melihat ke arah tribun penonton yang menggunakan atribut bernuansa Merah Putih.
Bukan cuma masyarakat Indonesia yang diliputi ketegangan luar biasa saat menyaksikan perjuangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di final Olimpiade.
Istri Owi, Michelle Ahmad pun tak kalah merasakan Ketegangan saat sang kekasih berupaya mencuri poin di atas lapangan.
Kala itu, Michelle hanya menyaksikan perjuangan suaminya dari balik layar kaca yakni di kediamannya dibilangan Jakarta Timur.
Michelle ditemani sang buah hati Danish Arsenio Ahmad yang kebetulan sudah tertidur pulas lantaran pertandingan berlangsung dini hari waktu Indonesia.
"Bersyukur bisa melihat suami saya bermain di final Olimpiade. Perjuangan yang sangat luar biasa tanpa memikirkan menang-kalah terlebih dahulu," kata Michelle.
Keberhasilan Tontowi bersama Liliyana meraih emas Olimpiade adalah jawaban setelah penantian panjang sejak berkiprah di dunia olahraga bulutangkis.
Bulir Air Mata Tak Terbendung
Tontowi meneteskan air mata saat menerima penghargaan emas di atas podium sambil menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Lebih dari itu saat tiba di tanah air, Owi menunjukkan rasa hormat kepada ibunda yang menyambut di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Selasa (23/8) petang.
Pria kelahiran Banyumas ini langsung sungkem, mencium tangan, memeluk ibunya, dan tiba-tiba di luar dugaan dia langsung jongkok kemudian mencium kaki ibundanya.
"Terima kasih atas doanya bu. Aku bisa seperti ini karena doa orangtua, terima kasih.. terima kasih," katanya lirih lantas menitikkan air mata.
Kedua orangtua Tontowi Ahmad, Muhammad Husni Muzaitun dan Masruroh memilih untuk menyaksikan partai final tersebut di rumah mereka.
Husni dan Masruroh langsung sujud syukur ketika menyaksikan anak mereka menggenggam medali emas olimpiade di layar kaca.
Keduanya tidak mampu menahan tangis bahagia ketika medali diterima oleh Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir.
Kemenangan Owi disambut kegembiraan rakyat Indonesia, terutama warga Desa Kalianda, Kecamatan Sumpiuh, Banyumas, Jawa Tengah, yang merupakan tanah kelahiran Tontowi Ahmad.
Rabu (17/8/2016) malam, warga Sumiuh menggelar nonton bareng partai final Olimpiade nomor ganda campuran cabang olah raga bulu tangkis di kantor Desa Selandaka.
Pemerintah Apresiasi Bonus Rp 5 Miliar
Setelah naik ke atas podium tertinggi nomor ganda campuran bulutangkis, Owi/Butet juga diapresiasi bonus oleh pemerintah.
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) diutus memberikan hadiah uang tunai sebesar Rp 5 miliar.
Hal tersebut disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi dalam pidato penyambutan Tontowi/Liliyana di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (23/8) petang.
"Sebagai penyumbang medali emas, Owi dan Butet masing-masing dapat Rp 5 miliar. Bebas potongan pajak," kata Imam disambut riuh tepuk tangan kontingen Indonesia.