News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Carmelo Anthony: Tiga Emas Tak Ada Bandingannya

Penulis: Muhammad Barir
Editor: Husein Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Carmelo Anthony

TRIBUNNEWS.COM - Bintang NBA, Carmelo Anthony telah merasakan pengalaman empat kali tampil di ajang olimpiade. Dari empat kali itu, dia meraih tiga medali emas dan satu medali perunggu. Olimpiade Rio dia merebut medali emas Ketiganya. Menurutnya, tiga kali meraih emas olimpiade tak ada bandingannya.

Sejak kejuaraan dunia FIBA 2006 tertsebut, tim AS tak pernah mengalami kekalahan dalam 76 gim. Di Olimpiade Rio, Carmelo Anthony menjadi pencatat skor tebanyak buat tim AS sepanjang sejarah olimpiade. Kali ini, ia tak mau berkata banyak tentang rencananya tampil di Tokyo pada 2020.

"Semua ini merupakan perjalanan yang menyenangkan buat saya," kata Melo. "Saya telah melihat dua sisi dari semua ini, sisi kekalahan dan sisi kemenangan. Dan saya telah melihat sisi di mana saya juara dengan memiliki tiga medali emas (olimpiade). Tak ada apa pun di dunia yang bisa menandingi hal itu."

Pada saat bintang-bintang NBA seperti LeBron James dan Stephen Curry menolak tampil di Olimpiade Rio De Janeiro, Carmelo Anthony tetap dalam skuad untuk mendampingi para pemain muda tim Olimpiade AS. Tak heran ketika tim AS memastikan diri merebut medali emas dengan mengalahkan Serbia 96-66 di final, ia didaulat untuk naik podium menerima medali emas olimpiade yang ketiga buat dirinya.

"Saya katakan kepada mereka (para pemain muda), 'Lihatlah kepada bendera yang di puncak,'" kata Melo. "Itulah yang telah kami lakukan."

Ini merupakan kali ketiga pemain New York Knicks ini merasakan medali emas olimpiade setelah 2008 dan 2012. Namun, ia tetap tak dapat melupakan kegagalan di Olimpiade Athena 2004 saat ia pertama kali tampil di olimpiade bersama beberapa pemain baru lainnya, seperti James dan Dwyane Wade.

Amerika hanya mampu meraih medali perunggu dengan mengalami tiga kali kekalahan di Olimpiade Athena. Mereka mampu bangkit kembali di Beijing 2008 dan London 2012 untuk merebut kembali medali emas.

Namun, di saat James dan pemain lainnya, Chris Paul menolak untuk kembali bermain di olimpiade, Melo tetap merasa perlu bersama tim mewakili negaranya. "Ia sangat mencintai olahraga ini," kata forward tim AS, Paul George. "Ia memiliki gairah tinggi bermain untuk negaranya dan olahraga ini."

Pelatih timnas AS, Mike Krzyzewski, memilih Melo tetap bersama tim antara lain karena mengenal karakternya. Ketika AS dikalahkan Yunani di kejuaraan dunia 2006 di Tokyo,  setelah kekalahan itu, Krzyzewski tinggal di stadion dan bercakap lama dengan Melo.

"Ia tak pernah mencari alasan," kata Coach K. "Ia bertanggung jawab atas kekalahan itu dan memuji tim Yunani. Saya menyebutnya sebagai karakter dan terkadang setelah mengalami kekalahan, Anda akan lebih mengenal karakter seseorang."

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini