TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Pasangan ganda putra Indonesia yang tengah berlaga di China International Challenge 2017, Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro mengaku waspada dengan kepungan pemain-pemain muda tuan rumah.
Meskipun kedua pemain senior ini sudah wara-wiri di level super series, namun mereka tetap tak mau lengah dan mewaspadai siapapun lawan.
Ahsan/Rian memang sengaja ikut turnamen level international challenge guna mengejar perolehan poin menuju All England Super Series Premier 2017 pada Maret mendatang.
“Pemain-pemain Tiongkok banyak yang masih muda-muda di turnamen ini, tetapi kemampuan mereka lumayan bagus semua. Power mereka kuat dan pukulan-pukulannya kencang,”ujar Rian saat dihubungi Badmintonindonesia.org dari Jakarta.
Sebelumnya, Ahsan juga memuji para pebulutangkis muda Tiongkok. Ia menyebutkan bahwa pemain Tiongkok banyak yang memiliki kemampuan cukup bagus, untuk itu ia dan Rian mesti waspada dan tidak boleh lengah dari awal.
Ahsan/Rian yang diunggulkan di posisi pertama pada turnamen berhadiah total 50 ribu Dollar AS ini, lolos ke babak semifinal. Tiket babak empat besar sukses dikantongi Ahsan/Rian setelah menaklukkan Liu Shiwen/Shang Yichen (Tiongkok) dengan skor 9-11, 11-5, 11-6, 11-4.
“Hari ini mainnya lumayan oke, cuma di game pertama kami kalah karena kami terlambat menyesuaikan diri, soalnya sistem skor yang digunakan adalah poin 11, sementara kami terbiasa dengan skor 21,” ujar Rian yang menjadi juara di Thailand Open Grand Prix Gold 2016 bersama Berry Angriawan.
“Besok kami harus lebih fokus saja dan lebih siap dari awal. Kami juga mesti cepat menyesuaikan pertandingan dengan sistem skor 11,” tambah Rian, pemain asal klub Suryanaga Mutiara Timur Surabaya.
Pada perebutan tiket final yang akan berlangsung besok, Sabtu (14/1) di Agile Stadium of Lingshui Culture and Sports Square, Ahsan/Rian kembali dihadapkan dengan wakil tuan rumah yaitu Han Chengkai/Tan Qiang.