TRIBUNNEWS, COM.JAKARTA - Dalam perhitungan nalar, mestinya Brayen Brata Coolen memang bisa merebut medali emas dari pentas berkuda ketangkasan SEA Games 2017, Agustus mendatang di Malaysia.
Bagaimana bisa? Mudah saja. Dengan ditempatkan di posisi teratas dalam daftar rider negara-negara anggota zona 9 dari Federasi Equestrian Internasional (FEI), perhitungan tersebut menjadi logis. Pasalnya, negara-negara yang masuk di zona 9 FEI sebagian diantaranya adalah partisipan di SEA Games, yakni Thailand dan Singapura, disamping India.
"Mestinya medali emas bisa direbut Brayen," kata Mohammad Chaidir Saddak, Ketua Umum PP Pordasi yang juga pemilik Aragon Horse Racing & Equestrian Sport, Lembang, Senin (23/1/2017).
Penyusunan peringkat diantara rider zona 9 FEI ini dimaksudkan untuk menentukan siapa yang berhak mewakili zona 9 tersebut tampil di putaran-final FEI World Jumping Challenge 2016, yang akan digelar 3-6 Mei mendatang di Aljazair.
Peringkat tersebut dibuat berdasarkan akumulasi dari hasil penampikan masing-masing rider pada babak kualifikasi FEI World Jumping Challenge di negaranya masing-masing. Untuk Indonesia, babak kualifikasi FEI World Jumping Challenge 2016 tersebut dilangsungkan di APM Equestrian Centre, November lalu.
Nilai tertinggi yang dibukukan Brayen Brata Coolen pada tiga babak penampilannya di seri World Jumping Challenge Indonesia ternyata sekaligus menjadi nilai tertinggi dibandingkan nilai yang diperoleh rider-rider negara anggota zona 9 lainnya di kualifikasi masing-masing.
Jika pentas berkuda SEA Games 2017 rintangan tertingginya adalah 130 cm, yang menjadi persyaratan dari Kategori A FEI World Jumping Challenge, tugas Brayen Brata Coolen untuk membawa pulang medali emas dari SEA Games tersebut akan lebih mudah.
Terkait dengan bakal penampilannya di putaran-final FEI World Jumping Challenge, Brayen Brata Coolen tentu diharapkan bisa mengulang penampilan terbaiknya pada putaran-final FEI World Jumping Challenge 2012 di Caracas, Venezuela.
Waktu itu, Brayen di posisi tujuh untuk individual, dan peringkat tujuh untuk tim. Tahun lalu, saat bertanding di Kategori C atau 110 cm, Brayen yang menunggang kuda Devito menempati posisi runner-up atau kedua, setelah Fernando Vlaz (Venezuela) dan di atas Briar Burnett-Grant dari Selandia Baru.
Komunitas berkuda ketangkasan tentu mendoakan yang terbaik untuk Brayen Brata Coolen. tb