TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keikut sertaan Indonesia di Asian Winter Games (AWG) VIII/2017 di Sapporo, Jepang akan menjadi titik awal bagi Komite Olimpiade Indonesia (KOI) untuk memberikan dukungan maksimal dalam mengembangkan olahraga yang berhubungan dengan es.
Hal itu sejalan dengan sambutan Presiden Dewan Olimpiade Asia (OCA) Sheikh Al Ahmed Al Sabah di AWG yang menyatakan akan terus mengembangkan olahraga es di negara-negara Asia ke level yang lebih tinggi berkat kemajuan prestasi olahragawan Asia yang telah dicapai selama ini.
“Setelah multi event rutin, seperti Asian Games, bangsa Asia kini semakin mantap dengan kemajuan ajang multi cabang di pasir, beladiri, dan indoor games. Tak ketinggalan olahraga musim dingin, yang saat ini sudah delapan kali digelar sejak 31 tahun lalu di kota Sapporo.
Asian Winter Games kali ini terbanyak, 30 negara , dengan tambahan undangan wakil Oseania, Australia dan Selandia Baru,” ungkap Sheikh.
Bak gayung bersambut anggota Komisi Eksekutif KOI bidang Sports Development, Harry Warganegara berencana akan mengembangkan pembinaan olahraga es yang selama ini masih tertinggal, tak hanya dengan negara Asia lainnya, tapi juga dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
"Malaysia sudah membangun olahraga es sejak 15 tahun lalu. Mereka sudah tiga kali ikut AWG, begitu pula Thailand, Singapura, dan Filipina. Dalam kapasitas dan tanggung jawab sebagai anggota komisi eksekutif KOI, saya akan mengupayakan agar Indonesia bisa pula bertanding di Olimpiade musim dingin," ujar Harry Warganegara.
Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah mendesak peran dan perhatian pemerintah serta Kemenpora agar mulai mengalokasikan pendanaan bagi pembinaan olahraga es. Termasuk juga pembangunan fasilitas dan sarana untuk mengembangkan olahraga ini.
Menurut Raja Parlindungan Pane, yang juga anggota Komisi Eksekutif KOI bidang Sports & Environment, meski Indonesia tergolong baru di olahraga ini, namun dalam bersaing dengan negara Asia Tenggara lainnya tidak kalah.
"Tadi saya menyaksikan di lomba short track speed skating, bagaimana atlet-atlet kita mampu mengalahkan atlet Malaysia, Thailand, dan Filipina. Hal itu menunjukkan kita memiliki potensi meskipun fasilitas latihan dan dana terbatas karena mereka hanya berlatih di mall dengan dana dari kantong pribadi atau dari organisasinya," jelas Raja.
Ia bersama Harry Warganegara berserta pengurus federasi hoki es Indonesia (FHEI) menjadi pendukung para atlet nasional di nomor shorts track speed skating yang bertanding di Makomanai Indoor Skating Rink, Sapporo, Rabu (22/2/2017).
Oleh karena itu, Ketua Umum SIWO (Seksi Wartawan Olahraga) Pusat ini juga menginginkan agar perhatian terhadap organisasi-organisasi olahraga es yang baru, seperti hoki es, dan figure skating semakin diperbesar.
"KOI, KONI, dan juga Kemenpora harus membuka mata serta pintu bagi mereka agar peluang menorehkan prestasi dan mengibarkan bendera Merah Putih di tingkat internasional lebih terbuka. Hanya melalui olahraga kita bisa berdiri sejajar dengan bangsa lain yang lebih maju," tambahnya.
Pada penampilan perdana di AWG ini, tim Merah Putih ikut di tiga cabang yang semuanya berlangsung di dalam ruangan, seperti hoki es, figure skating, dan short speed track skating.