TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) sudah pasti akan mengomentisikan sejumlah atlet/rider terbaiknya pada kompetisi equestrian SEA Games 2017, yang akan digelar Agustus mendatang di Kuala Lumpur, Malaysia.
Sejauh ini PP Pordasi masih belum secara resmi mengumumkan rider-rider terbaik yang akan berkontribusi untuk dapat menyumbangkan medali emas pada kontingen tanah air. Jangankan menyebutkan nama-nama yang sudah dapat dipastikan memperjuangkan nama bangsa dari persaingan di disiplin berkuda ketangkasan SEA Games 2017 tersebut, menggelar pelatnas pun tampaknya belum dilakukan.
Walau demikian, kesemuanya mungkin bisa difahami. Equestrian adalah cabang olahraga khusus yang mensinergikan kebersamaan penuh antara manusia dan hewan, yakni rider dan kudanya. Latihan untuk menciptakan keterpaduan optimal antara rider dan kuda harus terus menerus dilakukan, pada berbagai kesempatan, tidak mengenal perbedaan waktu antara siang atau malam. Menumbuhkan harmonisasi bisa dilakukan setiap waktu.
Dalam kaitan itu pula pelatnas equestrian sesungguhnya bisa dilakukan sambil berjalan. Apalagi, menuju ke persaingan di SEA Games tersebut, masih ada beberapa kompetisi equestrian di dalam negeri. Sejauh masih memungkinkan untuk diberikan toleransi, PP Pordasi layak diberi kesempatan untuk melakukan pembinaan internal melalui keikutsertaan rider-rider utama pada berbagai ajang kompetisi.
"Kami masih punya kesempatan untuk melakukan pemantauan rider-rider yang layak masuk kontingen SEA Games 2017 ini hingga awal Juli nanti," ungkap Ir.Fatchul Anas, pengurus teras PP Pordasi yang diserahi tanggung-jawab untuk menjadi manajer tim equestrian SEA Games 2017 tersebut, Minggu (26/2) di Parongpong, Lembang, Jabar..
Selain Fatchul Anas, figur lain yang diserahi tugas di tim equestrian SEA Games 2017 ini adalah Roy Ibrahim, sebagai pelatih kepala, serta James Momongan dan Nico Pelealu yang masing-masing menjadi pelatih Dressage dan Jumping, dan Yudhi untuk eventing. Roy Ibrahim sendiri adalah mantan rider masa lalu Indonesia yang tinggal di Singapura.
Terkait dengan dilakukannya pengumuman nama rider di awal Juli, itu karena awal Juli adalah adalah batas waktu untuk penyertaan nama atlet kepada panitia penyelenggara SEA Games 2017. Oleh karena itu,
"Karena entry form by name-nya awal Juli maka akhir Juni akan kami umumkan secara resmi rider-rider yang dikompetisikan di SEA Games tersebut," jelas Fatchul Anas, yang juga pengurus di Pengprov Pordasi DKI Jakarta dan pemilik Kurnia Stable itu.
Untuk memenuhi ketentuan dari Satlak Prima, yang bertanggung-jawab atas pembinaan atlet Indonesia ke SEA Games 2017, PP Pordasi melalui bidang equestrian memang sudah mengirimkan nama-nama rider proyeksi pelatnas SEA Games 2017 tersebut. Ada 12 nama yang diterakan pada masing-masing nomor yang akan dikompetisikan di SEA Games 2017 itu. tb