TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PP Pordasi, Mohammad Chaidir Saddak menunjukkan perhatiannya yang luar biasa pada event nasional equestrian "APM Classic 2017" yang digelar Jumat hingga Minggu (17-19/3) di APM Equestrian Centre, Jalan Raya Arya Wangsakara, Tapos, Tangerang, Banten.
Walau di waktu bersamaan ada kejuaraan pacuan kuda tingkat nasional seri-1 Piala Tiga Mahkota, Sabtu (18/3) di Legok Jawa, Cimerak, Pangandaran, Jabar, namun Eddy Saddak tetap memperhitungkan "APM Classic 2017" ini.
Dalam kaitan itu pula, katanya, Aragon Horse Racing & Equestrian Sport akan tetap menurunkan rider dan kuda-kuda ketangkasan terbaiknya di "APM Classic 2017".
"Aragon akan memberikan kuda-kuda pacu terbaiknya ke pacuan di Pangandaran dan juga kuda-kuda equestrian handalnya ke kejuaraan APM Classic," jelas Eddy Saddak, pendiri dan pembina Aragon Horse Racing & Equestrian Sport, Lembang.
"Saya mungkin akan lebih konsentrasi ke APM Classic karena bertepatan ada acara training-camp untuk rider-rider dalam pantauan ke SEA Games Kuala Lumpur dan sekaligus ada coaching-clinic dari Pieter Jan Berkers," papar Eddy Saddak, Senin (13/3).
Diantara rider utama dari Aragon yang akan berpartisipasi di "APM Classic 2017" adalah Djolfie Momongan, Brayen Brata Coolen, Iwan Herdiaman, Syaiful. Kuda-kudanya, Pramuda Wardhani, Saire, Lena, Saweri Gading, dan Blackberry.
Djolfie Momongan saat ini menjadi rider paling senior yang masuk dalam pantauan ke SEA Games XXIX/2017. Dia sudah memperkuat timnas equestrian Indonesia di SEA Games 2011, di Arthayasa Stable, bersama Ferry Wahyu Hadiyanto, Alvaro Menayang, dan Larasati Gading, khususnya di nomor Dressage.
Ferry Wahyu, yang saat ini menjadi salah satu andalan di nomor Jumping (lompat rintangan), juga masih intens di Dressage dan masih memperkuat timnas equestrian Indonesia di SEA Games 2013 Myanmar dan SEA Games 2015 Singapura.
Kini, Ferry WH menjadi salah satu andalan di Jumping bersama Adi Katompo, Brayen Brata-Coolen dan Raymen Kaunang, yang juga pernah sekali tampil di SEA Games. tb