TRIBUNNEWS.COM - Juara All England 2017, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon mengaku dukungan penonton menjadi satu faktor penting kemenangan mereka. Mereka menyampaikan ucapan terima kasih.
"Kami sangat berterimakasih kepada para pendukung. Kehadiran mereka membuat kami merasa seperti bermain di tanah air. Terimakasih kepada semua," ungkap Kevin.
Pasangan menjadi juara All England setelah di pertandingan final mengalahkan unggulan 6 asal Tiongkok, Li Junhui/Liu Yuchen dalam dua gim 21-19, 21-14.
Ini merupakan keberhasilan tim Indonesia mengembalikan gelar juara di nomor ganda putera setelah terakhir kali dirasakan pasangan Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan pada 2014.
Kevin Sanjaya yang baru berusia 21 tahun mengaku keberhasilan ini tak pernah dibayangkan sebelumnya. "Bagi saya ini seperti satu impian yang terwujud. Ini turnamen bulu tangkis tertua dan saya senang sekali bisa juara di sini."
Gelar juara turnamen All England sering dianggap sebagai gelar juara dunia tidak resmi. Indonesia juga memiliki sejarah panjang di turnamen yang dulu berlangsung di Wembley, London lewat nama-nama seperti Rudy Hartono, Liem Swie King, Tjuntjun/Johan Wahyudi hingga Sigit Budiarto/Candra Wijaya.
Kisah keberhasilan Indonesia inilah yang sering menjadi impian buat para pemain muda, termasuk Kevin/Marcus. Apalagi atmosfir final kerap dimeriahkan dengan hadirnya puluhan pendukung Indonesia yang datang dari pelosok Inggris.