Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai final kejuaraan bulutangkis Pembangunan Jaya Raya Yonex-Sunrise Junior Grand Prix 2017 dipastikan berjalan seru.
Laga yang bakal berlangsung Minggu, 16 April, mulai pukul 11.00 WIB ini mempertemukan pemain terkuat dari India, Thailand, Korea Selatan, dan Indonesia.
Persaingan untuk menentukan siapa yang merebut tiket ke partai puncak, semua berlangsung sengit. Hal itu bisa dilihat dari pertandingan babak semifinal yang berlangsung di GOR PB Jaya Raya, Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Sabtu (15/4).
Untuk ganda campuran U-17, empat tempat di semifinalis semuanya dikuasai pemain tuan rumah. Dominasi Merah-Putih di nomor ini begitu kental karena sejak perempatfinal, tidak ada lagi pemain asing yang tersisa.
Dalam laga di semifinal, unggulan pertama, Leo Rolly Carnando/Metya Inayah Cindiani akhirnya melaju ke final. Tiket itu didapat setelah menang atas Muhammad Satria/Tryola Nadia, 21-14, 21-9.
Lalu, Giovani Fevta Wijaya/Nita Violina Marwah juga menyusul ke partai puncak setelah menyingkirkan wakil Indonesia lainnya, Azhar Zaim Zaidan/Dinda Dwi Cahyaning, 17-21, 23-21, 21-16.
Sebaliknya pada nomor ganda campuran U-19, pemain Korea Selatan yang mendominasi. Partai final akan memanggungkan sesama wakil Negeri Ginseng. Chan Wang/Kim Min-ji menang atas wakil Indonesia, Yeremia Erich Yoche Yacob/Ribka Sugiarto, 18-21, 23-21, 21-16.
Sementara kompatriotnya, Kim Won-ho/Lee Yu-rim menundukkan Muhammad Shohibul Fijri/Hilda Nur Fadilah, 21-13, 21-9.
"Kami ingin juara di sini," kata Chan Wang.
"Keunggulan mereka itu bisa bermain cepat dan penuh tenaga. Sebenarnya kalau diajak main pelan, mereka juga kesulitan. Cuma tadi sayang kami main terbawa mengikuti irama lawan," aku Ribka Sugiarto.
Sebaliknya pada tunggal putri U-15, India gantian sebagai penguasa. Negeri ini meloloskan dua wakil ke final. Unggulan pertama, Samiya Imad Farooqui maju ke partai puncak setelah menumbangkan rekannya, Kavipriya Selvam, 15-21, 21-13, 21-15.
Lalu, unggulan keempat, Gayatri Gopichan Pullela mengalahkan satu-satunya wakil Indonesia yang lolos ke semifinal, Puspitanaya Effendi Nadelita dengan skor 21-12, 21-11.
"Saya memang kalah kualitas melawan Gayatri. Dia lebih bagus permainannya," ujar Puspitanaya.
Sementara di tunggal putra U-15, pemain Jaya Raya, Muh. Sultan Nurhabibu Mayang maju ke final dengan menumbangkan unggulan pertama, Hendrawan (Exist Jakarta Utara), 23-21, 21-19.
Di laga pamungkas, dia akan bertemu Mawardi Putra Damas yang sebelumnya menekuk wakil India, Vikas Yadav, 21-17, 18-21, 21-17.
"Sultan bisa menang karena dia lebih agresif dan lebih dulu mengambil inisiatif menyerang. Apalagi shuttlecocknya cenderung cepat, jadi makin menguntungkan dia," kata pelatih Jaya Raya, Wiempie Mahardi.
Persaingan sesama Korea di final tersaji di tunggal putri U-17. Se Young-an, unggulan pertama menang atas Putri Kusumawardhani, unggulan ketiga, 21-13, 18-21, 21-18. Sedangkan Chung Da-jeong lolos ke final tanpa berkeringat setelah Jesita Putri, pemain Exist memilih mundur karena cedera lutut kanan.
"Cedera kutut saya kambuh. Lebih baik saya isirahat agar bisa sembuh dan bisa bertanding lagi kelak. Masa depan saya masih panjang," aku Jesita.
Untuk tunggal putri U-19, gelar juara diperebutkan Pattarasuda Chaiwan (Thailand) lawan Yue Yann Jaslyn Hooi (Singapura). Pattarasuda menang atas pemain Jaya Raya, Sri Fatmawati, 2119, 21-17, sedangkan Jaslyn Hooi menyingkirkan Diana Setiyoningsih ( Exist), 21-19, 23-21.
"Melihat nama-nama pemain yang lolos ke final, bisa diprediksi bahwa persaingan menuju podium juara bakal berlangsung menarik. Meski mempertemukan sesama negara, pertandinfan akan tetap berjalan sengit," kata Direktur Turnamen PBSI, Eddyanto Sabarudin.