TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) menggelar evaluasi untuk tim nasional Indonesia di cabang renang setelah tampil pada kejuaraan nasional bertajuk Festival Akuatik Indonesia 2017 yang berlangsung di Kolam Renang Jakabaring Aquatic Stadium, 21-25 April lalu.
Dari 21 perenang yang tampil, tercipta rekor nasional di enam nomor oleh 4 perenang pelatnas. Ini jadi modal besar sebelum tampil di multi event SEA Games Malaysia, Agustus mendatang.
“Tercipta rekornas di enam nomor. Ini artinya banyak kemajuan selama berlatih di pelatnas. Ada banyak perenang yang mengalami kemajuan pesat. Kita akan evaluasi secepatnya, untuk bisa menentukan tim yang akan dikirim di SEA Games,” ujar Wakil Ketua Umum PB PRSI, Harlin E. Rahardjo, Rabu (26/4/2017).
Dari hasil dua kejuaraan di Palembang dan Singapura, lanjut Harlin, kerangka tim nasional sudah mulai terbentuk.
Hanya saja butuh satu tes lagi untuk membentuk tim inti. Rencananya di bulan Mei, perenang pelatnas akan mengikuti Islamic Solidarity Games dan sebagian lagi tampil di Malaysia Terbuka.
“ISG dan Malaysia Open jadi try out terakhir, untuk menentukan tim inti yang akan berangkat ke SEA Games. Setelah terbentuk tim inti PB PRSI baru bisa menentukan target jumlah medali,” jelas Harlin.
Harlin sendiri cukup puas dengan adanya pemecahan rekornas selama di Palembang.
Ananda Treciel Vanessae Evato yang terpilih sebagi perenang terbaik kelompok putri berhasil membuat dua rekornas.
Di nomor spesialisnya 50 meter gaya dada putri dengan catatan waktu 32,47 detik, memecahkan rekornas atas namanya sendiri 32,73 detik yang tercipta di Singapura, Maret lalu.
Kemudian di nomor 100 meter gaya dada, Vanessae mencatat waktu rekornas 01 menit 10,59 detik atau menajamkan rekornas lama miliknya 01 menit 10,89 detik di Singapura, bulan lalu.
“Pelatnas di Bali membuat kami fokus. Pelatih David Armandoni asal Perancis juga sangat detil dalam memperbaiki kekurangan perenang baik teknik maupun aspek lainnya. Pelatih pandai dalam memberi masukan, jadi kami bisa membangun komunikasi yang baik,” papar Vanessae.
Perenang Pelatnas Gagarin Nathaniel Yus yang terpilih sebagai perenang terbaik putra, juga mencetak rekornas pertamanya di nomor 200 meter gaya dada putra yakni 02 menit 15,35 detik.
Rekornas sebelumnya diciptakan Dennis Tiwa yakni 02 menit 16,61 detik di Singapura, tahun lalu.
“Senang bisa cetak rekornas, ini semakin memotivasi saya untuk terus berprestasi lebih baik lagi dari hari ke hari,” terang Gagarin.
Rekornas lain diciptakan Azzahra Permatahani di nomor 200 meter gaya ganti perorangan dengan waktu 02 menit 18,08 detik, menajamkan rekornas sebelumnya atas nama Ressa Kania Dewi yakni 02 menit 18,75 detik di sesi penyisihan pagi hari di Palembang.
Azzahra kembali memecahkan rekornas nomor 400 meter gaya ganti perorangan putri dengan catatan 04 menit 53,66 detik atau menajamkan rekornas sendiri yakni 04 menit 53,99 detik di Singapura, bulan lalu.
Ressa Kania Dewi juga berhasil mencetak rekornas di nomor 400 meter gaya bebas putri dengan waktu 04 menit 19,74 detik, atau mematahkan rekornas milik Raina Saumi 04 menit 20,16 detik di Singapura, 2012 lalu.
Beberapa perenang juga nyaris memecahkan rekornas, seperti Gede Siman Sudartawa di nomor 100 meter gaya punggung putra dengan catatan 55,19 detik. Hanya beda tipis dengan rekornas 55,10 detik.
“Hanya terpaut 0,09 detik dengan rekornas. Di Palembang pijakan untuk start gaya punggung tidak ada, jadi agak licin. Tapi memang saya tidak ditargetkan membuat rekornas di Palembang. Masih ada Islamic Solidarity Games bulan Mei. Diharapkan saya bisa pada puncaknya di SEA Games, Agustus nanti,” ucap Siman.
Perenang pelatnas lainnya Ricky Anggawijaya juga mampu memenangi nomor 200 meter gaya punggung putra dengan catatan 02 menit 02,66 detik.
Juga Triadi Fauzi, Fadlan Prawira, Indra Gunawan, Sagita Putri, Istri Kania Ratih, Adinda Larasati, Nurul Fajarputri dan lainnya juga mengalami kemajuan.