TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) Calon Ketua Umum KONI DKI Jakarta memastikan Doddy Rahmadi Amar menjadi satu-satunya calon Ketum KONI Provinsi DKI Jakarta periode 2017-2022 pada Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) 29 April Mendatang.
Karena itulah, Dody Rahmadi Amar langsung melakukan pemaparannya di depan pengurus cabang olahraga dan KONI wilayah yang ada di bawah naungan KONI DKI Jakarta.
Dody antara lain berjanji melaksanakan pemandu atlet berbakat dengan menerapkan IPTEK keolahragaan. Selain itu, dia juga memberikan pelayanan kesehatan fisioterapi, nutrisi, psikologi dan analisis biomekanik.
“Tak kalah pentingnya, bersama tim Kami akan mempersiapkan dan mengirimkan kontingen Provinsi DKI Jakarta pada single event atau multievent tingkat nasional, regional maupun internasional,” ungkap Dody.
Sementara itu, Ketua TPP Ahmad Budi Pramono mengatakan pada masa pendaftaran, pihaknya menerima pendaftaran dua bakal calon ketua umum, namun hingga menit-menit terakhir penutupan pencalonan pada Rabu (26/4/2017) pukul 16.00 wib, hanya satu bakal calon yang memenuhi semua persyaratan yakni Dody Rahmadi Amar.
“Setelah melalui berbagai tahapan, kami menetapkan saudara Dody Rahmadi Amar sebagai calon tunggal Ketua Umum KONI Provinsi DKI Jakarta periode 2017-2022,” jelas Ahmad Budi Pramono, di sela-sela acara paparan tentang pembinaan prestasi atlet DKI Jakarta menuju kembalinya juara umum PON XX tahun 2020 di Papua di Jakarta Kamis (27/4/2017.
Budi menjelaskan, pada masa pendaftaran, pihaknya menerima pendaftaran dua bakal calon ketua umum, namun hingga menit-menit terakhir penutupan pencalonan pada Rabu (26/4/2017) pukul 16.00 wib, hanya satu bakal calon yang memenuhi semua persyaratan yakni Dody Rahmadi Amar.
“Selain Dody, pada masa pendaftaran kami juga menerima saudara Yudi Suyoto sebagai calon lainnya. Namun, yang bersangkutan tidak lolos verifikasi, karena tidak memenuhi persyaratan dukungan yang menjadi syarat mutlak dan yang bersangkutan juga tidak melanjutkan proses pendaftaran,” kata Budi lebih lanjut.
Menurut Budi, saat mendaftar, Yudhi Sunyoto mengklain didukung 23 suara namun setelah diverifikasi hanya 6 yang sah dan sisanya dianggap tidak memenuhi syarat pasalnya tidak surat dukungan tidak ditandangani ketua umum atau SKPB (surat keterangan pengurus besar) sudah kedaluarsa.
Data terakhir yang diterima Tim Penjaringan dan Penyaringan Calon Ketua KONI DKI, Dody melengkapi persyaratan yang dibutuhkan, yakni surat keterangan kesehatan dari RSPAD Gatot Subroto, SKCK (keterangan tidak terpidana) serta surat dukungan dari 37 pemilik suara sah anggota KONI yang terdiri dari pengurus Cabang olahraga, KONI Wilayah dan Badan Fungsional.
“Setelah diverifikasi dari 37 dukungan hanya 33 yang sah. Jadi, kami menetapkan saudara Dody Rahmadi Amar menjadi calon ketua umum KONI DKI Jakarta periode 2017-2021,” kata Budi.
Dengan putusan ini, Dody Rahmadi Amar hampir bisa dipastikan akan terpilih menjadi Ketua Umum KONI DKI Jakarta untuk lima tahun ke depan dengan aklamasi menggantikan Raja Sapta Ervian.
Terkait dengan calon tunggal itu, TPP juga meminta Dody untuk memaparkan visinya membangun olahraga DKI dan pemaparan adik Kapolda Papua Boy Rafi Amar itu adalah semacam uji kemampuan dalam membangun olahraga DKI Jakarta lima tahun kedepan.