TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah isue adanya rencana untuk membuat KONI DKI tandingan, Dody Rahmadi Amar terpilih menjadi Ketua Umum KONI DKI Jakarta periode 2017-2021 pada Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorporv) XI/2017 yang berlangsung di Jakarta Utara, Sabtu (29/4/2017) petang.
Musorprov XI/2017 dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta yang diwakili oleh Kepala Bidang Olahraga dan Prestasi Dispora Provinsi DKI Jakarta Gufron dan dihadiri oleh Wakil Ketua Umum KONI Pusat Mayjen (Purn) Suwarno dan sejumlah pejabat penting lainnya.
Kepastian terpilihnya Ketua Umum Forki DKI itu secara aklamasi setelah pimpinan sidang yang dipimpin oleh Ketua Umum Pengprov POSSI Jakarta, Ali Mochtar Ngabalin bertanya kepada floor selakupemilik suara sah KONI DKI yang terdiri dari pengurus cabang olahraga, KONI Wilayah dan Badan Fungsional.
“Apakah floor setuju Dody Rahmadi Amar disahkan menjadi Ketua Umum KONI DKI Jakarta periode 2017-2021. Mohon berdiri,” tanya Ali Mochtar Ngabalin.
“Setuju… ” dijawab oleh mayoritas anggota KONI DKI peserta Musorprov dengan berdiri seperti permintaan ketua sidang.
Setelah mendapat persetujuan dari hampir seluruh anggota tanpa ragu pimpinan sidang mengetok kan palu tanda setuju.
“Dengan ini kami nyatakan Dody Rahmadi Amar sebagai Ketua Umum KONI Provinsi DKI Jakarta periode 2017-2021,” tambah Ali.
Ketua Umum KONI DKI Jakarta Dody Rahmadi Amar usai ditetapkan sebagai ketum kemudian memilih dua formatur untuk menentukan kabinetnya yakni Ketua Umum Perkemi DKI Zulkarnaen Idris dan Ali Mochtar Ngabalin dalam waktu 14 hari.
Dody adalah Mantan Ketua KNPI DKI Jakarta periode 2011-2014. Salah satu agenda utamanya usai menggantikan Raja Sapta Ervian sebagai ketua umum adalah mengembalikan kejayaan prestasi atlet DKI dan merebut gelar juara umum di PON 2020 Papua.
Selain itu, secara kelembagaan KONI DKI juga harus diperkuat secara independen dan juga akan lebih mengutamakan sport Science untuk mengembalikan kejayaan prestasi atlet DKI.
Pada masa kampanyenya untuk menjadi KONI DKI 1, Dody juga berjanji akan lebih mengikatkan lagi komunikasi dengan seluruh anggota KONI untuk pembinaan atlet yang akan dikelola secara profesional dengan tentunya transparansi anggaran.