TRIBUNNEWS.COM, HONG KONG - Organisasi Bola Basket internasional (FIBA) mengeluarkan aturan baru mengijinkan pemakaian jilbab bagi perempuan Muslim untuk berkompetisi.
Aturan baru itu akan berlaku pada 1 Oktober, demikian Federasi berbasis di Swiss ini mengumumkan dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir TIME dan AP, Kamis (4/5/2017).
Sebelumnya berdasarkan peraturan FIBA menyatakan pemain tidak boleh menggunakan peralatan yang dapat menyebabkan lawannya cedera seperti aksesori, perhiasan, serta penutup kepala termasuk jilbab.
FIBA meluluskan aturan ini pada Kamis (4/5/2017) dalam Kongres di Hong Kong setelah mempelajari masalah sejak tahun 2014, dan dengan beberapa kondisi pada desain dan warna.
"Ini dikembangkan sedemikian rupa sehingga meminimalkan risiko cedera serta menjaga konsistensi warna seragam," kata FIBA.
Tutup kepala akan diizinkan di bawah kondisi berikut: "itu harus hitam, putih, atau warna dominan yang sama sebagai sebuah seragam tim; tidak menutupi seluruhnya bagian wajah atau sebagian; dan tidak memiliki elemen buka/tutup di sekitar wajah dan/atau leher." (AP/TIME)