News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

WPAC FAI IX Albania 2017: Timnas Muda Bisa Jadi Kuda Hitam

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rika Wijayanti, anggota Pemusatan Latihan Nasional Paralayang sedang berlatih di Gunung Mas, Puncak, Jawa Barat, Senin (1/5). Indonesia mengirim 7 pilot ke Kejuaraan Dunia Ketepatan Mendarat Paralayang Albania 2017, 5-14

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Regenerasi atlet nasional olahraga dirgantara Paralayang semakin menjadi.

Pada peringkat sementara Kelas Umum hingga seri II Piala Dunia Ketepatan Mendarat Paralayang (PGAWC) 2017, Indonesia menempatkan 9 pilotnya di kelompok 10 Besar.

Sedangkan di  Kelas Putri, terdapat 7 pilot Indonesia di kelompok 10 Besar. Dominasi pilot-pilot muda Merah Putih di ajang tahunan bergengsi itu diperkokoh keberhasilan Rika Wijayanti menjuarai Kelas Putri seri II di Serbia, April lalu.

Kejutan manis tersebut dilengkapi rekannya, Ike Ayu Wulandari juga asal Batu, Malang, Jawa Timur yang menjadi runner up.  Serta medali emas kedua bagi Indonesia yang diraih tim Garuda Prima 2 (Indra Lesmana, Ardi Kurniawan, Hening Paradigma, Thomas Widyananto) di Kelas Beregu.

Sebagai persiapan menghadapi Asian Games XVIII Indonesia 2018, Persatuan Gantolle dan Paralayang Indonesia (PGPI) Bidang Paralayang memang mematok sasaran pencapaian prestasi tertinggi untuk 2017, yakni menjuarai Kelas Umum dan Kelas Beregu Seri PGAWC.

Seluruh 18 pilot (sebutan bagi atlit olahraga dirgantara), dengan 8 diantaranya putri, yang masuk Pelatnas (pemusatan latihan nasional) berdasarkan peringkat nasional, dipastikan mengikuti seluruh seri PGAWC 2017 di empat negara hingga September.

Demi mematangkan para pilot muda, PGPI Bidang Paralayang mengirim 7 pilot (2 putri) ke Kejuaraan Dunia Ketepatan Mendarat Paralayang Antar Negara (WPAC) FAI IX Albania 2017.

Berlangsung di pegunungan Vlora, Albania, 5-14 Mei. WPAC (World Paragliding Accuracy Championship) Albania ‘17 diikuti 150 pilot (35 diantaranya putri) asal 28 negara.

Merupakan kejuaraan dunia ke-9 yang diselenggarakan FAI (Federasi Aeronautika Internasional), induk olahraga dirgantara dunia. Kali ini bekerjasama dengan Federasi Aeronautika Albania.

Sangat disayangkan, Dede Supratman tidak akan mempertahankan gelar juara Kelas Umum yang diraihnya pada WPAC 2015 di Puncak, Jawa Barat.

Ia akan “diwakili” Aris Afriansyah, keponakannya, anggota Pelatnas. Kepada Tagor Siagian, staf Humas FASI (Federasi Aero Sport Indonesia), Wahyu Yudha, Ketua Bidang Paralayang PGPI menjelaskan, “Jumlah peserta sudah mencapai batas 150 pilot. Karena tiap negara dibatasi tujuh pilot, kami prioritaskan anggota muda Pelatnas yang berangkat.”

Sebagai pimpinan tim adalah Ketua PGPI Djoko Bisowarno. Turut mendampingi para pilot adalah pelatih kepala Gendon Subandono dan pelatih Teguh Maryanto.

Pada WPAC ‘15, Indonesia meraih medali perunggu Kelas Beregu. Sedangkan Thailand merebut emas dan Serbia mendapat perak. Sementara di Kelas Putri, pilot senior putri Thailand, Nunnapat Phuchong merebut emas, diikuti Hye Joung Ho (Korea) dan Jolanta Romanenko (Lithuania).

Keberhasilan Dede berlangsung sangat dramatis, karena menyisihkan para Raja Eropa Timur, Matjaz Sluga (Slovenia) dan Tomas Lednik (Rep. Ceko) dengan hanya berselisih satu angka diantara mereka dengan dua kali tepat menginjak titik nol!

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini