TRIBUNNEWS.COM, MERAUKE - Ribuan peserta bakal memeriahkah pembukaan Gowes Pesona Nusantara (GPN) 2017 yang akan dimulai dari empat titik yakni Sabang (Aceh), Atambua (Nusa Tenggara Timur) dan Merauke (Papua) pada 13 Mei 2017 dan Tarakan (Kalimantan Utara) pada 14 Mei 2017.
Kegiatan yang berada di bawah payung program Ayo Olahraga Kemenpora ini akan saling menyambung ke sejumlah kabupaten/kota dan berakhir di Hari Olahraga Nasional (Haornas) 9 September, di Magelang, Jawa Tengah.
Di Merauke, Gowes Pesona Nusantara akan diikuti para penggemar, pencinta, dan penghobi sepeda mulai dari prajurit TNI, Kepolisian, komunitas, atlet hingga keluarga akan memenuhi titik 0 (nol) perbatasan Indonesia dan Papua New Guinea.
"Kami perkirakan lebih dari 7 ribu peserta akan meramaikan Gowes Nusantara dari titik nol di Timur Indonesia ini," kata Asisten Deputi Bidang Sentra Olahraga Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Teguh Rahardjo di Merauke, Jumat (12/5/2017).
Pembukaan GPN 2017 di Merauke akan dilakukan Plt Deputi Pemudayaan Pemuda Kemenpora, Faisal Abdullah.
Sementara di Atambua, Pemerintah Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, serius menyambut pembukaan Gowes Pesona Nusantara 2017.
Hal tersebut ditandai dengan ritual Makoan yang dilakukan, yakni prosesi pengambilan tanah dan air Belu yang selanjutnya akan disatukan dengan tanah dan air dari seluruh Indonesia pada puncak peringatan Hari Olahraga Nasional di Candi Borobudur, Magelang.
Menurut Kadispora Kabupaten Belu, Janggur Blasius, prosesi adat pengambilan tanah dan air ini melalui perjuangan yang tidak mudah.
Sebab babi putih dan ayam putih yang digunakan sebagai tumbal harus bisa diterima leluhur, jika tidak maka prosesi persembahan wajib diulang hingga leluhur menerimanya.
"Prosesi tadi sore berjalan lancar sehingga tanah dan air yang akan dikirim ke Candi Borobudur pun sudah kami siapkan," kata Janggur ditemui saat memantau kesiapan tempat pelaksanaan start dan finish GPN di alun-alun Kabupaten Belu, Jumat (12/5/2017).
Menurut dia, setidakanya 3000 warga masyarakat akan hadir dalam pelaksanaan GPN di Kabupaten Belu yang dipusatkan di alun-alun kota pada Sabtu pagi.
"Tentunya tidak semua yang hadir bersepeda karena keterbatasan kepemilikan sepeda bagi warga sekitar. Tapi semuanya akan kita ajak untuk olahraga bersama. Ini tentunya sesuai dengan program Ayo Olahraga," beber Janggur.
Masih kata pria bertubuh tambun ini, pada pelaksanaan GPN di Kota Belu pihaknya juga mengundang komunitas sepeda dari negara tetangga, Timor Leste.
Untuk rangkaian kegiatan GPN akan kita mulai dengan tarian Likurai yang merupakan tarian khas selamat datang masyarakat Belu, setelah itu jalan bersama melalui rute yang telah ditentukan dengan mengambil start dan finish di alun-alun kota.
Pembukaan GPN 2017 di Atambua akan dilakukanStaf Ahli Menpora Bidang Politik, Yuni Poerwanti mewakili Menpora Imam Nahrawi. Adapun Menpora dijadwalkan membuka GPN 2017 ini Sabang, Aceh.
Di Tarakan, yang baru akan memulai pembukaan GPN 2017 di Stadion Datuk Adil pada Minggu (14/5), persiapan dan rangkaian kegiatannya juga sudah digelar.
“Tadi kita sudah berkoordinasi dan meninjau lokasi bersama Walikota Tarakan. Bapak Sofian mengenai persiapan acara. Hingga hari ini hampir seribu peserta telah mendaftar Gowes Pesona Nusantara di Tarakan,” kata Kepala Bidang Pembinaan Olahraga Massal dan Kesehatan Olahraga Kemenpora, I Nyoman Winata yang sudah berada di Tarakan.
Warga Kalimantan Utara (Kaltara) juga antusias menyambut GPN 2017. Dalam rangkaian memeriahkan GPN, juga digelar Jambore Komunitas Sepada Kaltara yang berangkat dari sejumlah Kabupaten di provinsi termuda di Tanah Air ini. Seperti Malimo, Bunyu, Nunukan dan daerah lainnya untuk mengikuti GPN di Stadion Datuk Adil.
“Saat start Gowes Pesona Nusantara nanti, tidak dilakukan dengan pengibaran bendera start seperti biasanya, tapi dilakukan dengan pemotongan pita yang digigit oleh Barongsai dari Tarakan,” ujar Nyoman.