TRIBUNNEWS.COM, BARCELONA - Hasil balapan seri kedua ajang balap Formula 2 di Barcelona, Spanyol pada akhir pekan kemarin kurang memuaskan untuk Tim Pertamina Arden.
Performa mobil yang kurang kompetitif dan banyaknya kendala yang dihadapi tim menyebabkan pebalap tak mendapatkan balapan yang ideal dan gagal mendulang poin.
“Kami memang harus bekerja keras untuk balapan di Monako. Tim harus mencari tahu masalah pada mobil dan mesti menemukan jawaban secepat mungkin,” kata pebalap Indonesia Sean Gelael.
Dari dua sesi balapan, yakni Feature dan Sprint Race, Sean menyelesaikan lomba di posisi ke-15 dan 16.
Hal senada juga diungkapkan rekan setim Sean, Norman Nato. Pebalap asal Perancis ini mengatakan, performa mobilnya bahkan tidak sebagus pada seri perdana di Bahrain.
Di Bahrain, Nato mampu bersaing dengan pebalap lain dengan finis kedua di Feature race. Nato juga berpeluang meraih poin di sprint race, namun balapannya harus terhenti karena mobilnya tersenggol pebalap lain.
Pada balapan di Barcelona, Nato yang pada feature race start dari posisi ketujuh akhirnya harus puas finis di posisi ke-16.
Sementara pada sprint race, Nato cuma bisa menyelesaikan balapan di urutan ke-13. Hasil ini cukup mengecewakan buat Nato yang pada musim lalu tampil sebagai juara pada balapan Feature di sirkuit Barcelona ini.
Balapan seri ketiga di Monako akan berlangsung tanggal 26-27 Mei mendatang. Sisa waktu kurang dari dua minggu cukup krusial untuk evaluasi. Balapan di Monako akan jauh lebih sulit dari balapan di Barcelona.
Sirkuit jalan raya yang sempit dan tak banyak ruang untuk menyusul pebalap lain menjadi tantangan. Hasil kualifikasi akan berperan besar untuk memperbesar peluang meraih hasil positif.
“Tentu Monako menjadi tantangan yang tak mudah. Selain performa mobil, kita juga butuh keberuntungan yang besar. Sejauh ini kami masih optimistis untuk bisa kembali mendulang poin,” kata Nato.
Bagi Sean dan Nato, sirkuit Monako bukan tempat yang asing. Keduanya sudah punya pengalaman pada balapan-balapan sebelumnya.
Sean juga pernah punya pengalaman yang mengesankan di sirkuit ini saat meraih poin di ajang World Series Renault 3.5. Saat itu, Sean bisa finis di urutan ke delapan meski memulai balapan dari barisan belakang.
Musim lalu, Sean yang baru pertama kali menjalani musim penuhnya di ajang GP2 yang kini berganti F2, finis di posisi ke-13 pada balapan Feature. Sementara pada balapan sprint, Sean gagal menlanjutkan balapan karena mobilnya melintir di tikungan pertama.
Adapun Nato, sukses naik podium kedua pada balapan Feature dan finis keenam pada balapan Sprint.
“Kami akan bekerja keras sepanjang dua pekan ini. Kita akan lihat sejauh mana hasil yang kita dapat pada balapan di Monako,” kata Gaetan Jego, Head Engineer Tim Pertamina Arden.