TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kejutan terjadi di ajang Invitasi Bola Basket Antar Media Nasional (IBBAMNAS) 2017 yang berlangsung di GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta, Selasa (16/5/2017).
Tim basket juara bertahan SCTV Emtek memendam kecewa dikalahkan tim Jusraga 35-45 di babak perempat final.
"Lawan SCTV tidaklah mudah. Mereka tim yang cukup solid, punya pemain yang merata dan berpengalaman sebagai tim juara. Mereka juga melakukan persiapan yang matang. Kami hanya berupaya bermain lebih baik dan menjaga kekompakan di lapangan. Kami bisa menang karena mampu mengontrol permainan," ungkap salah satu pebasket Jusraga, Eky Rieuwpassa.
Dia menambahkan, SCTV sudah memberikan permainan maksimal dan mendikte serta menekan Jusraga.
Hanya saja pola permainan yang dibangun pelatih Syafriyandi dan ketenangan tim Jusraga menjaga pola permainan, menjadi suatu keunggulan hingga buzzer berbunyi.
Pada babak semifinal, Jusraga akan menghadapi Kompas TV yang mencatat kemenangan atas Media Grup 33-28.
Eky mengaku, Jusraga belum pernah bertemu dengan Kompas TV dalam turnamen IBBAMNAS maupun Sinar Mas Land. Kendati demikian, Eky dan teman-teman berupaya bermain maksimal dan mengikuti strategi yang diterapkan pelatih saja.
Sedangkan salah satu pemain andalan Kompas TV, Bima Marzuki mengatakan, dirinya mengakui tim Jusraga banyak pemain bagus dan rutin latihan. Namun dirinya optimistis dengan strategi yang digunakan pelatih bisa bermain lebih bagus.
"Kami berusaha bermain defense dan andalkan bigmen secara maksimal. Dari pola pertahanan yang bagus akan membuka jalan untuk kemenangan," kata Bima usai bertanding. Laga semifinal pertama antara Jusraga melawan Kompas TV digelar mulai pukul 12.00 WIB, Rabu (17/5/2017).
Sementara itu, tim basket RCTI mengalahkan skuat kawakan Kompas Gramedia 57-48. RCTI yang dilatih mantan pebasket timnas, Romy Chandra bermain dengan baik dan melakukan tekanan serta agresif. Romy sukses meracik pemain usia muda dan senior dalam tim, hingga bisa padu dan bermain maksimal.
Sedangkan pelatih Kompas Gramedia, Abrizalt Hasiholan mengaku performa dan permainan RCTI lebih unggul. Kelemahan tim lawan bisa ditutup dengan baik.
"RCTI bermain bagus, sedangkan anak-anak tidak menjalankan instruksi dengan baik. Padahal kami bisa ambil kesempatan untuk menang," ujar Abrizalt yang juga asisten pelatih tim Pelita Jaya Jakarta.
Laga selanjutnya, RCTI akan menghadapi CNN Indonesia Trans yang mencatat kemenangan atas Berita Satu Media Holding 48-34.
Salah satu pebasket CNN Indonesia Trans Media, Erlangga Wisnuaji mengaku melawan Berita Satu awalnya mengalami ketegangan dan skor sempat ketat.
Hanya saja CNN Indonesia berhasil menemukan ritme permainan dan unggul cukup jauh. Menyoal lawan RCTI, Erlangga mengaku jelas bakal ketat.
"Tapi saya yakin, CNN bisa mengatasi perlawanan RCTI," kata Erlangga.