TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Semangat Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk terus meningkatkan branding international Wonderful Indonesia di Wisata Golf didukung penuh oleh para industri di Indonesia.
Merry Kwan dari Industri Golf asal Indonesia PT Visi Prima Golf mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan tiga jurus untuk bisa mengejar Thailand yang saat ini dinilai masih menjadi raja di industri wisata minat khusus, Golf di Asia Tenggara.
"Pertama adalah direct filght dan air connectivity kita harus terus digenjot, kedua kita harus segera menggelar Travel Mart khusus Golf dengan skala besar melibatkan buyers dari seluruh dunia dan yang ketiga adalah brand awareness untuk negara kita sendiri melalui International Golf Tournament dan yang terakhir adalah kita semua harus fokus memperhatikan dan meningkatkan kualitas industri di tanah air, saya yakin kita akan seperti Thailand," ungkap Merry Kwan.
Sekadar informasi, Merry menjadi salah satu industri yang akan berjuang menebarkan pesonanya dalam acara Sales Mission Deputi Pemasaran Mancanegara Kemenpar Asdep Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kemenpar di Tokyo tanggal, 8 Juni 2017.
Merry senang bahwa Malaysia sudah terkejar oleh Indonesia dan saat ini saingan yang sama gencarnya dengan Indonesia adalah Vietnam, dan wanita yang menjabat sebagai Marketing Director itu juga percaya diri bahwa Indonesia punya potensi mengalahkan semua rivalnya karena memiliki lapangan golf yang mumpuni.
"Bahkan wisatawan dan para industri di Thailand juga terkagum-kagum lihat lapangan golf kita yang lengkap dengan service bagus," katanya.
Merry juga memaparkan, Indonesia memiliki standars pelayanan yang baik. Lapangan yang profesional, caddy yang mumpuni, dan dikelilingi oleh alur bisnis yang berkelas. Karena dengan golf, wisatawan mancanegara datang akan berdampak juga terhadap bisnis property, entertainment, destinasi bahkan kuliner.
"Spent moneynya Wisman Golf sangat tinggi, satu trip bisa mengeluarkan minimal sekitar 3500 Dolar Amerika, ini kalau digenjot terus, akan menjadi devisa negara yang cukup tinggi,"ujarnya.
Hal senada diungkapkan Managing Director Multi Holiday Golf Indonesia Rudy Techrisna. Rudy juga optimis bahwa raihan Wisman wisata khusus Golf Indonesia akan segera mengalahkan Thailand dan Indonesia bisa menjadi raja di Asia Tenggara.
"Kita juga harus menjaga stabilitas politik dan segala isu di tanah air, media harus ikut berperan penting menginformasikan kabar bahwa Indonesia adalah negara dan aman dan silahkan datang," kata Rudy.
General Manager Finna Golf and Country Club Resort Rina Maharani mengatakan, Golf di Indonesia itu bukan hanya menyediakan lapangan yang indah, caddy yang profesional, destinasi yang kelas dunia namun juga harus memikirkan faktor personal para Wisman.
"Yaitu jangan lupakan kehebatan kuliner kita, di tempat saya kuliner nusantara kita merajai lidah Wisman. karena memang yang main golf di tempat saya itu 80 persen adalah Golfer asing. Kita harus sama-sama memenangkan peperangan ini, dan ini bukan hanya tugas Kemenpar, tapi tugas kita bersama," ujar Rina.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan bahwa ini yang dimaksud dengan Indonesia Incorporated. Kekuatan industri pariwisata ini bagian unsur Pentahelix penting dalam membangun pariwisata Indonesia.
Unsur pentahelix pariwisata (akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, dan media) ini sebagai wujud kekuatan sinergisitas pariwisata nasional dalam mendukung percepatan pembangunan kepariwisataan untuk mencapai target 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan 275 juta pergerakan wisatawan nusantaran (wisnus) pada 2019 mendatang.
Mantan Dirut Telkom itu mengatakan, percepatan pembangunan destinasi terutama untuk peningkatan infrastruktur dan aksesibilitas utamanya fasilitas bandara, pelabuhan, jalan, maupun energi serta menggencarkan promosi kepada calon investor.
"Termasuk terus menggnjot akses, amenitas dan atraksi yang ada pada wisata minat khusus Golf, kemenangan itu harus direncanakan, dan kita harus jadi pemenangnya," kata Menpar Arief Yahya.