TRIBUNNEWS.COM, WONDAMA - Dentuman suara tifa mengiringi delapan penari laki-laki dalam melakukan tarian Majai, mengawali prosesi upacara penyerahan Tanah dan Air Kabupaten Teluk Wondama yang berlangsung di bukit Aitumieri, tanah Peradaban Papua, dalam rangka perhelatan Gowes Pesona Nusantara yang diprakarsai oleh Kemenpora RI, Sabtu (10/6/2017).
Setelah melakukan ritual adat, Ketua adat suku Sayori, Yohan Sayori, menyerahkan Tanah dan Air dari tanah peradaban Papua kepada Staf Ahli Kemenpora bidang Kepemudaan Adiati Noordien yang disaksikan oleh Bupati Teluk Wondama, Drs. Bernadus Imburi, M.Si, dan wakil Bupati Teluk Wondama, DR. Drs. Paulus Indubri, MM, kemudian dijadikan satu dengan tanah dan air dari daerah lainnya untuk dijadikan monumen Tanah Air Nusantara di kawasan gunung Tidar, Jawa Tengah.
"Kami keluarga besar Sayori bersama keluarga besar Ramarmaniwak mewakili seluruh masyarakat Kabupaten Teluk Wondama yang merupakan tanah Peradaban Papua, dengan resmi kami menyerahkan Tanah dan Air kepada Bupati Teluk Wondama. Sekian dan Terimakasih, Tuhan Memberkati," ungkap Ketua adat suku Sayori ketika memberikan secara simbolis tanah dan air dari tanah Peradaban Papua kepada Adiati Nordien.
"Kami terima Tanah dan Air dari Kabupaten Teluk Wondama ini dan akan kami jadi satukan dengan tanah dan air dari daerah lainnya untuk dijadikan monumen Tanah Air Nusantara di Magelang, Jawa Tengah yang bertepatan dengan Hari Olahraga Nasional pada 9 September mendatang," kata Adiati Noerdin menimpali.
Tanah dan Air yang diambil dari bukit Aitumieri kemudian di arak kelokasi start/finish yang terletak di dermaga Kuri Pasai. Sekitar 2000 peserta mengikuti kegiatan Gowes Pesona Nusantara ini.
Uniknya, tak hanya bersepeda, masyarakat juga antusias mengikuti kegiatan ini dengan berjalan kaki sejauh empat kilo meter.
Tua, muda, anak-anak dan orang dewasa tumpah ruah di jalan protokol satu-satunya yang dimiliki Kabupaten Teluk Wondama.
Antusiasme para pemuda Teluk Wondama terhadap acara ini adalah dengan tampil menggunakan baju adat bernama Kulit Kayu, Fita Poya, Cawat, Rok rumput, Blacklast, Mahkota (Burung cendrawasih, burung kasuari dan kerang). Selain itu kelompok marching band pun hadir menyemaraki perhelatan.
"Puji sukur kami ucapkan atas suksesnya acara Gowes Pesona Nusantara di Kabupaten Teluk Wondama. Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak Kemenpora RI yang telah hadir didaerah kami melalui program Ayo Olahraganya, kemudian para masyarakat yang berpartisipasi dalam kegiatan ini, sehingga menunjukkan keakraban kita, persatuan kita ditengah kehidupan majemuk di tanah Peradaban Papua ini," papar Bupati Teluk Wondama, Drs. Bernadus Imburi, M.Si.
"Kami sangat mendukung program Kemenpora melalui kegiatan-kegiatannya, disamping kami pun bisa sekaligus memperkenalkan kekayaan alam yang kami miliki disektor pariwisata, karena destinasi pariwisata yang kami miliki tak kalah bagusnya dengan daerah lainya," kata Bernadus Imburi lagi.
Memang, melalui Gowes Pesona Nusantara tak hanya berbicara tentang olahraga, namun sekaligus mengangkat sektor pariwisata terhadap daerah yang disambangi, kemudian yang tak kalah penting adalah kesatuan dan kebersamaan akan timbul dari even ini seraya mempertebal rasa nasionalisme terhadap NKRI dan rasa cinta terhadap Tanah Air.
"Meriah," tutur Adiati Nourdin. "Inilah yg diharapkan oleh bapak Menpora Imam Nahrawi yakni kemeriahan, keakraban dan kebahagiaan dari olahraga. Kita lihat animo masyarakat disini benar-benar luar biasa dan mereka semua bergembira di mana mereka Jaang sekaliendapatkan kegembiraan seperti ini, sehingga kita sudah pas betul mengikutsertakan Wondama dalam Gowes Pesona Nusantara ini," kata Adiati Nordien.
Adiati melanjutkan, di daerah ini terdapat wisata bahari yang indah, malah tak kalah indah dari Raja Ampat.
"Mudah-mudahan melalui Gowes Pesona Nusantara yang juga dihadiri oleh rekan-rekan media mampu mengangkat potensi alam yang ada disini menjadi terkenal dan membuat masyarakat luar penasaran untuk datang kesini. Namun seperti yang dikatakan pa Bupati sebelumnya bahwa yang menjadi kelemahan dari daerah ini karena masih terbatasnya sarana transportasi, komunikasi serta aliran listrik, namun dengan kehadiran Presiden RI beberapa waktu lalu telah membantu fasilitas tersebut bagi masyarakat Wondama, bahkan Susi Air melakukan penerbangan pertama yang bertepatan dengan perhelatan Gowes Pesona Nusantara ini, sehingga melalui kegiatan ini memberikan peluang wisata kepada mereka menjadi lebih terkenal dan banyak orang yang datang kesini," urainya.