TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lambannya pasokan dana dari pemerintah dalam memenuhi seluruh kebutuhan atlet pelatnas SEA Games Malaysia 2017 tidak menyurutkan semangat Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI).
Sebaliknya, Ketua Umum PB ISSI, Raja Sapta Oktohari menyebut kendala tersebut sebagai tantangan untuk bisa mempersiapkan atlet lebih baik lagi.
"Kendala yang terjadi selama ini kan masalah klasik. Makanya, kami tidak mau menjadi organisasi manja yang hanya bisa menuntut tetapi tidak mau berusaha sendiri. Seluruh kendala akan kami coba atasi demi menggapai prestasi maksimal di Kuala Lumpur nanti," ungkap Raja Sapta Oktohari saat acara berbuka puasa bersama wartawan olahraga di Jakarta, Senin (19/6/2017).
Pada SEA Games Singapura 2015, cabang balap sepeda hanya mampu meraih 1 medali emas.
Di SEA Games Kuala Lumpur Malaysia, 19-31 Agustus 2017 mendatang, Raja Sapta Oktohari yang akrab dipanggil Okto mematok target melebihi sebelumnya.
"Kita sudah mempersiapkan 30 atlet yang bakal memperkuat Tim Balap Sepeda Indonesia. Saya yakin kita akan mampu meraih lebih dari 1 medali emas," katanya.
Keyakinan Okto yang meraih penghargaan Chief de Mission (CDM) tebaik SIWO PWI Pusat 2016 cukup beralasan. Sebab, perkembangan prestasi atlet selama menjalani pelatnas cukup menggembirakan dimana beberapa di antaranya telah mampu melampaui catatan waktu SEA Games.
"Saya yakin karena ada beberapa atlet balap sepeda telah melampaui catatan waktu SEA Games. Tetapi, saya tidak mau menyebut siapa saja yang ditargetkan meraih medali emas. Takut nantinya mereka terbebani," tuturnya.
Menurut Okto, kondisi fisik atlet balap sepeda yang dipersiapkan menuju SEA Games Malaysia 2017 sudah mencapai 90 persen.
"Kondisi fisik mereka sudah mencapai 90 persen dan Agustus nanti sudah 100 persen," jelasnya.