TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima), Ahmad Soetjipto memberi motivasi Tim Tenis Meja Indonesia yang akan menjalani Trainning Camp (TC) di China untuk menghadapi ,SEA Games Malaysia 2017.
"Saya berharap para atlet tenis meja lebih percaya diri dengan kemenangan dalam pertandingan uji coba di Vietnam. Jadi, manfaatkan waktu TC di China untuk lebih meningkatkan prestasi sehingga bisa memberikan yang terbaik saat tampil di Kuala Lumpur nanti," ungkap Ahmad Soetjipto saat menerima Tim Tenis Meja Indonesia di markas Satlak Prima Gedung PPIKON Kemenpora Jakarta, Rabu (12/7/2017).
Rencananya, Tim Tenis Meja Indonesia akan bertolak ke Tiongkol, 15 Juli 2017. "Mereka tidak kemvali ke aindonesia dan langsung ke Kuala.Lumpur," tutur Direktur Program Kepelatihan Performa Tinggi Permainan-1 Satlak Prima, Mimi Irawan yang mendampingi Ketua Satlak Prima.
Sebelumnya, Ketua Umum PP PTMSI Oegroseno mengatakan dipilihnya China sebagai tempat TC karena cukup banyak turnamen dan lawan berkualitas yang dijadikan ajang uji kemampuan.
"China selama ini dikenal sebagai penghasil atlet tenis meja dunia. Dan, Timnas memang membutuhkan lawan sparing yang punya kemampuan sehingga bisa melihat seperti apa kelemahan atlet sebelum berlaga di SEA Games," urainya.
Tim tenis meja berhasil meraih medali emas, perak, dan perunggu pada Kejuaraan 9-th Vinh Long Open Tourney di Vietnam yang diselenggarakan 7-9 Juli 2017.
Kejuaraan ini, antara lain diikuti Malaysia, Singapura, Shanghai (Tiongkok), Indonesia, dan Vietnam.
Medali emas diraih Ficky Supit dan Gustin Dwijayanti dari nomor tunggal putra dan putri. Medali perak disumbangkan Novita Oktariyani, dan Lilis Indriyani meraih perunggu.
Tim beregu putra, yakni Ficky Supit, Donny Aji, Bima Abdi, Depepash dan Habibie juga berhasil meraih emas.
Tetapi tim beregu putri, yakni Lilis Indriyani, Gustin Dwijayanti, Novita Oktariyani, Hanif Tri Azhari, dan Kharisma Nur, hanya meraih perunggu.