TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia menggelar rapat finalisasi rencana keberangkatan kontingen Indonesia dalam rangka mengikuti SEA Games 2017 dan Asean Para Games 2017 di Kuala Lumpur – Malaysia.
Rapat tersebut berlangsung di kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (31/7/2017).
Sebagaimana diketahui SEA Games akan berlangsung dari tanggal 19-30 Agustus 2017, sedangkan Asean Para Games pada tanggal 17-23 September 2017.
Rapat dipimpin langsung oleh Sesmenpora Gatot S Dewa Broto dan dihadiri oleh Plt Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga serta jajarannya, Kasatlak PRIMA beserta jajarannya, perwakilan KOI dan yang mewakili CDM Kontingen Indonesia.
Berikut beberapa hal penting yang dibahas dalam rapat tesebut:
1. Kemenpora ingin memastikan tentang jumlah Atlet, Manager, Official Pelatih, perangkat CDM dan KOI yang akan mengikuti SEA Games 2017 Kuala Lumpur - Malaysia. Berdasarkan laporan dari Satlak PRIMA dan KOI, maka Indonesia akan memberangkatkan sebanyak 534 Atlet, 166 Official Pelatih dan Manager serta 55 perangkat pendukung (KOI dan CDM), sehingga total sebanyak 755 orang
2. Sebagaiman diketahui, semua keberangkatan kontingen Indonesia pada SEA Games 2017 akan didanai melalui APBN sebesar Rp 30,5 milyar. Karena ada kekurangan anggaran, dalam perkembangannya PRIMA sepakat akan berkontribusi sebesar Rp 5 milyar. Sehingga masih ada kekurangan sebesar Rp 6 milyar sebagimana yang diusulkan oleh KOI.
3. Namun demikian, sebelum rapat berlangsung, telah diperoleh informasi, bahwa PRIMA akan menutupi kekurangan anggaran sebesar Rp 6 milyar yang dibutuhan, sehingga total kebutuhan untuk keberangkatan kontingen sudah dipenuhi semuanya dan itu sudah disampaikan dalam rapat tersebut. Semula dalam RAPBNP 2017 kebutuhan tambahan sebesar Rp 6 milyar sudah diusulkan, tetapi kemudian tidak dapat terpenuhi (dan sejumlah rencana anggaran lain) kecuali untuk INASGOC sebesar Rp 1,5 trilyun,
4. Hal lain, sebagai perbandingan untuk Asean Para Games 2017 telah dianggarkan sebesar Rp 11 milyar.
5. Mengingat waktu yang sangat mendesak, Kemenpora meminta agar nota kesepahaman antara Kemenpora dan KOI sebagai dokumen hukum pemberian fasilitas tersebut harus dapat dilakukan paling lambat tanggl 1 Agustus 2017 sore, mengingat banyak kebutuhan yang harus dibelanjakan. Kepada KOI telah juga dijelaskan, sebagaimana pengalaman terdahulu, bahwa anggaran baru akan cair beberapa hari setelah penandatanganan nota kesepahaman tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku melalui di antaranya KPPN.
6. Kemenpora mengingaktan catatan dari BPK pada LHP tahun 2016, agar pertanggungjawaban angaran SEA Games 2017 dan Asean Para Games 2017 harus lebih baik dari pada event-event olahraga internasional sebelumnya. Ini semua dengan tujuan untuk memperkecil dan bahkan sedapat mungkin menghilangkan adanya temuan oleh BPK.
7. Kemenpora, KOI dan CDM harus memastikan rencana pelepasan kontingen SEA Games dan Asean Para Games 2017 oleh Presiden RI di Istana Negara. Untuk itu, Deputi terkait (Deputi IV) diminta untuk mempersiapkan surat yang akan segera di tandatangani oleh Menpora paling lambat tanggal 1 Agustus 2017 sebelum akhirnya dikirimkan kepada Presiden RI.
8. Selain itu, berdasarkan laporan dari perangkat CDM terdapat sekitar 20 Wasit dan Juri yang akan turut aktif dalam SEA Games 2017. Kemenpora diminta bantuannya untuk fasilitasi keberangkatan mereka, karena berbeda dengan event olahraga Internasional lainnya keberadaan perangat wasit dan juri dari setiap anggota tidak sepenuhnya dibiayai transportnya oleh pihak penyelenggara.
9. Satu hal lain lagi yang menarik, dipastikan bahwa Tim Futsal Indonesia (putra) akan tetap diberangkatkan dalam SEA Games 2017 setelah sebelumnya tidak ada masalah dengan tim putrinya.
10. Kemenpora mengucapkan terima-kasih atas kerjasama yang intensif antara Kemenpora, KOI, CDM dan PRIMA bagi keberhasilan Kontingen Indonesia dalam SEA Games dan Asean Para Games 2017.