TRIBUNNEWS.COM, GOLDEN STATE - Pemain Golden State Warriors, Kevin Durant, mengatakan jika dirinya tidak akan mengunjungi Presiden Donald Trump di gedung putih meski mendapat undangan.
Durant menjelaskan mengapa dia akan melewati sebuah kunjungan di Gedung Putih, sebuah ritual untuk tim profesional yang keluar menjadi juara.
hal tersebut dia lakukan meski pihak Gedung Putih belum memberikan undangan resmi kepada tim Golden State Warriors.
Golden State Warriors menjadi juara NBA musim 2017 setelah mengalahkan Cleveland Cavaliers.
"Tidak, saya tidak akan melakukannya. Saya tidak menaruh hormat kepada orang-orang yang ada di sana," kata Durant.
Durant mengatakan jika tindakannya ini merupakan salah satu bentuk dalam menyampaikan hak suara.
Durant mengaku kecewa dengan sikap Trump atas kerusuhan rasial yang terjadi di Charlottesville, Virginia (12/8/2017).
Kerusuhan tersebut terjadi saat aksi demonstrasi yang dilakukan kelompok nasionalis kulit putih.
Aksi itu mendapat penentangan dari kelompok yang berseberangan, hingga menyebabkan kerusuhan.
Akibat insiden tersebut satu orang tewas dan belasan korban lainnta mengalami luka-luka.
Donald Trump mengatakan jika kejadian di Charlottesville terjadi karena kesalahan kedua belah pihak yang bertikai.
Meski begitu Durant masih ingin mempelajari kejadian tersebut lebih lanjut.
"Saya ingin mengatakan sesuatu dengan segera, tetapi saya tentunya ingin menjadi suara dari kampung halamanku dan orang-orang di lingkungan saya dan mereka yang mengalami penindasan," kata Durant.
Selain Durant, pebasket NBA, LeBron James juga mengecam Presiden AS Donald Trump berkaitan dengan kerusuhan rasial yang terjadi di Charlottesville.