TRIBUNNEWS.COM - Pebalap Yamaha Tech 3, Johann Zarco, melakukan aksi heroik mendorong motornya pada lap terakhir, tepatnya dari tikungan pamungkas hingga garis finis, pada lomba di San Marino, Minggu (10/9/2017).
Aksi tersebut mendapat banyak pujian dari fans motoGP.
Sanjungan fans diungkapkan dengan mengomentari video Zarco yang diunggah pada Twitter resmi MotoGP.
Beberapa fans menyebut Zarco sebagai pahlawan, bahkan ada yang memujinya sebagai juara sejati.
"Seorang pahlawan. Saya menangis saat menyaksikan ini #respect #SanMarinoGP," tulis pemilik akun @MimosaLakaoni.
Baca: Nitya Krishinda Mulai Berlatih
"Kamu adalah pahlawanku. Seorang juara tak pernah menyerah sampai semuanya berakhir," tulis @sinarajiv.
Bahkan, ada yang menyebut Zarco sudah pantas menjadi pengganti Valentino Rossi karena aksi tersebut.
Tentu saja, Zarco harus menunggu hingga The Doctor pensiun.
Menurut Zarco, aksi heroik itu dilakukannya demi meraup poin daripada pulang dengan tangan hampa.
Selain itu, Zarco juga mengaku senang karena menyuguhkan pertunjukan menarik untuk penonton yang menyemangatinya dan mengelu-elukannya saat motornya melintasi garis finis.
Zarco mengatakan terpaksa menuntun motor karena kehabisan bahan bakar.
"Saya mengalami masalah bahan bakar sebelum tikungan 11. Saya berusaha bertahan di gear enam dan benar-benar menggunakan kemampuan minimal motor. Cara tersebut untuk bertahan hingga Tikungan 14, tapi pada dua tikungan kiri terakhir situasi bertambah buruk," kata Zarco, seperti dilansir Motorsport.
Baca: Paulo Dybala Mengancam Posisis Lionel Messi
"Dari tikungan terakhir, saya harus turun dari motor dan mendorongnya. Rasanya jauh. Saya tahu ada dua garis, yaitu garis start dan garis finis, dan garis finis benar-benar jauh," sambung Zarco.
Motor Zarco mati pada tikungan terakhir. Aksi heroik mendorong motor itu berbuah cukup manis.
Meski akhirnya melorot ke posisi ke-15, pebalap Prancis tersebut meraup satu poin di Misano.
"Sangat bagus ada penonton di sana. Kami harus berpikir balapan MotoGP adalah pertunjukan, dan setidaknya saya memberikan pertunjukan dan kami tak akan melupakannya," urainya.
"Ini sesuatu yang seharusnya tak perlu terjadi, kami kecewa. Tapi, setidaknya saya mendapat satu poin, lebih baik daripada tidak sama sekali. Masih ada hal lebih buruk dalam hidup dibanding finis tanpa bahan bakar," tegasnya.
Baca Selengkapnya Hanya Di KORAN SUPER BALL, Selasa (12/9/2017)