TRIBUNNEWS.COM - Usianya sudah tidak muda dan dia bukan lagi petenis putri nomor satu dunia.
Namun, Martina Hingis masih ingin menorehkan prestasi di ajang tenis, meski itu lewat pertandingan di nomor ganda putri maupun campuran.
Akhir pekan lalu, Hingis baru saja mencatatkan hasil yang cukup fenomanal di ajang turnamen tenis Grand Slam Amerika Serikat (AS) Terbuka.
Petenis putri asal Swiss itu, meraih dua trofi juara, yaitu ganda putri dan campuran.
Meski mengalami kegembiraan dan kebanggaan, namun Hingis tidak pernah menyangka dirinya masih memiliki kemampuan yang masih cukup baik.
Padahal, dia pernah mundur dari dunia tenis profesional, karena mengalami cedera engkel kaki kiri dan kanan.
"Saya memang mundur waktu itu dan ketika itu usia say masih sangat muda. Tapi, saat mundur posisi saya bukan hanya diam. Saya menjalani sekian banyak tindakan perawatan dan pemulihan. Karena merasa masih muda, saya tidak ingin menyerah, Saya berusaha bersemangat dan menyatakan pada diri sendiri bahwa saya masih kuat bertanding dan saya akan turun bertanding lagi," ungkap Hingis, seperti dikutip The Telegraph.
Baca: Timnas Indonesia Wajib Menang di Laga Kontra Brunei
Saat melakoni laga ganda di AS Terbuka 2017, Hingis berpasangan dengan Jamie Murray di nomor ganda campuran.
Sedangkan di nomor ganda putri, Hingis berpasangan dengan Chan Yung Jan.
Hingis tidak merasa bakal mulus menjalani salah satu seri turnamen Grand Slam kali ini, karena dalam beberapa turnamen sebelumnya, Hingis menghadapi lawan yang cukup berat dan rata-rata berusia muda.
Kerja keras harus dilakukan oleh Hingis, karena gaya dan karakter permainan tenis yang ada saat ini mulai berbeda, meski dasarnya tetap sama.
Namun, Hingis juga melihat bagaimana kemampuan permainan petenis muda makin lebih baik.
"Saya memang dalam posisi bersaing dengan mereka yang lebih muda dan memiliki kemampuan tenis yang lebih baik lagi. Tapi, saya merasa masih punya kekuatan untuk bertanding, meski pilihannya adalah bermain ganda," ujar Hingis.
Baca: Performa Real Madrid Bergantung pada Cristiano Ronaldo
Memutuskan kembali ke dunia tenis yang membesarkan namanya, Hingis mengaku ada sekian banyak pertaruhan dan risiko yang tidak ringan.
Salah satu yang terberat adalah kekhawatiran munculnya cedera di tempat yang sama.
"Saya hanya punya semangat dan ingin mengasah kemampuan tenis yang saya miliki. Karena itu, saat masih usia 22 tahun dan mengalami cedera, saya segera melakukan perawatan yang terbaik. Beruntung, saya masih bisa melakukan sekian banyak pertandingan dan semuanya berjalan aman. Mungkin itu semua terjadi, karena saya punya semangat yang kuat untuk bertanding," beber Hingis.
Kembali ke dunia tenis bukan hal mudah bagi Hingis, yang kini berusia 36 tahun. Karena, bukan sekali saja Hingis mengalami hambatan dalam perjalanan kariernya.
Setelah hampir tiga tahun menepi akibat cedera engkel, Hingis harus kembali menepi di tahun 2007, karena kasus dugaan penggunaan obat yang mengandung zat doping.
Berita Ini Juga Dimuat di KORAN SUPER BALL, Rabu (13/9/2017)