News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Stefer Rahardian Incar Peluang Raih Gelar Juara di ONE Championship

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Stefer Rahardian

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu petarung paling panas yang pernah hadir di dunia seni bela diri Indonesia, Stefer Rahardian memiliki kehidupan yang penuh kesulitan saat beranjak dewasa. Pada tahun 2008, Ia hanya berencana untuk menemani temannya datang ke kelas Brazilian Jiu-Jitsu, sekedar ingin tahu tentang hal tersebut.

Namun ternyata, sejak saat itu Rahardian justru terkesima dangan seni bela diri yang dikenal sebagai “Seni yang Lembut” itu. Ia kemudian memenangkan beberapa turnamen gulat, bahkan menerima sabuk coklatnya dari Carlson Gracie.

Sayang sebuah cedera yang dialaminya pada 2013 menghambatnya melakukan debut ONE Championship hingga 2016. Namun begitu ia melangkah memasuki arena, ia seakan menjadikan kompetisinya lumpuh.

Dengan rekor 6-0, Rahardian (30 tahun), Sang Pemenang Turnamen Kelas Terbang ONE pada 2016 ini, telah mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai tantangan selanjutnya. Kali ini, Rahardian dijadwalkan untuk menghadapi petarung asal Kamboja, Sim Bunsrun dalam laga kelas terbang tiga ronde dalam gelaran tambahan ONE: TOTAL VICTORY, yang akan berlangsung di Jakarta Convention Center, Jakarta, Indonesia pada 16 September ini.

“Saya sangat bersemangat untuk kembali bertarung di ajang seni bela diri terkemuka di Asia ini. Saya sangat menantikan pertarungan ini karena ini merupakan kesempatan saya untuk meningkatkan rangking di divisi kelas terbang ONE Championship,” ujar Rahardian.

“Saya harus fokus pada kemenangan di pertarungan ini karena ini begitu berarti bagi saya,” tambahnya.

Lawan yang ada di hadapan Rahardian kali ini adalah Bunsrun, yang bertekad untuk mempertahankan kemenangannya di dalam ring ONE Championship setelah memenangkan pertarungan promosi keduanya saat melawan Liu Peng Shuai asal China di bulan Desember lalu.

Waspada untuk menghadapi kemampuan lawan Kamboja-nya, Rahardian akan memastikan bahwa ia tidak akan lengah dan bertekad untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya di ajang ONE: TOTAL VICTORY.

“Saya selalu berkata pada diri saya sendiri untuk terus meningkatkan kemampuan setiap hari. Saya percaya bahwa olah raga professional selalu berkembang dan standarnya akan meningkat setiap saat. Saya mengetahui jika level dari olah raga ini telah naik dalam waktu yang singkat, dan semakin tinggi tingkatan yang Anda miliki, semakin cepat evolusinya,” ujar dia.
Setelah delapan tahun berlatih dan berkompetisi, Rahardian telah siap untuk melangkah ke jenjang karir selanjutnya. “Fakta bahwa saya dapat melihat diri saya sendiri semakin baik setiap harinya menjadi inspirasi bagi diri saya sendiri. Saya siap untuk menunjukkan kepada dunia bahwa saya memiliki banyak hal untuk ditawarkan,” tutupnya.
Adrian Matheis Ingin Membuktikan Dirinya di ONE Championship Adrian “Papua Badboy” Matheis bisa saja mengalami tiga kali kekalahan berturut-turut di awal karir bela diri profesionalnya, namun petarung Indonesia ini percaya jika Ia dapat mengembalikan keadaan.

Matheis direncanakan untuk bertemu dengan pendatang baru yang tengah dipromosikan, Phat Soda dari Kamboja dalam laga tambahan ONE: TOTAL VICTORY, yang akan berlangsung di Jakarta Convention Center di Jakarta, Indonesia pada 16 September.

Berkeinginan untuk menghapus rangkaian kekalahan sebelumnya, Matheis berlatih keras di bawah arahan mantan petarung kelas Welter ONE Championship Zuli “The Shark” Silawanto di Tigershark Fighting Academy untuk menghadapi laga kelas strawweight tiga ronde melawan Soda.

“Saya ingin penonton menyaksikan Adrian sesungguhnya kembali setelah tiga kekalahan,” ujarnya. “Saya akan menghibur mereka. Saya ingin menunjukkan kepada penonton siapa sebenarnya Papua Badboy! Pelatih telah mempersiapkan saya sangat baik untuk pertarungan ini. Saya tak ingin mengecewakan tim saya dan negara saya saat memasuki ring di tanggal 16 September,” tambah Matheis.

Matheis, Juara Turnamen Kelas Strawweight ONE Indonesia, semakin percaya diri karena akan tampil di depan pendukung negaranya sendiri, sementara musuhnya akan menjalani debut di laga profesionalnya.
Saar melawan Soda nanti adalah tepat 113 hari dari pertarungan terakhirnnya di ONE Championship, Matheis memastikan bahwa ia telah kembali prima dan siap untuk menunjukkan semua kemampuannya di dalam ring.

Soda (28 tahun) adalah juara nasional Khun Khmer tiga tahun dari ibu kota Kamboja, Phnom Penh. Di masa jayanya sebagai juara kickboxing Kamboja, ia selalu menyuguhkan pertarungan menegangkan bagi penggemarnya dengan serangan- serangan yang cepat dan telak. Soda ingin mengembalikan kesukesannya di Khun Khmer dalam ajang ONE Championship saat ia melawan Matheis untuk pertama kalinya.

Matheis berencana untuk melakukan pendekatan berbeda saat bertemu dengan Soda, dimana ia ingin menghindari pertarungan di atas matras dan bertahan dengan tinju. Hal ini ia pertimbangkan mengingat kemampuan Jiu-Jitsu yang ia milliki dapat menjadi keuntungan.

“Saya ingin mengetahui seberapa bagus permainan atas saya kali ini. Saya ingin perubahan. Pertarungan di atas matras sangat melelahkan, Anda membutuhkan lebih banyak tenaga,” terangnya. Meskipun ia sangat percaya diri bahwa ia akan mengangkat kedua tangannya setelah melawan Soda, Matheis menekankan bahwa ia begitu menghormati lawan asal Kambojanya ini.

Matheis tak keberatan jika harus bertarung tiga ronde penuh melawan Soda, namun ia mengakuinya bahwa tujuannya adalah untuk memastikan kemenangan.

“Saya ingin mendominasi selama tiga ronde. Namun saya berharap dapat menyelesaikannya segera. Ini adalah cara paling baik untuk mengatakan pada dunia bahwa saya telah kembali,” tutupnya.

Sunoto Siap Memanaskan Pertarungan Melawan Petarung Kamboja di Jakarta Setelah memastikan kemenangan ronde pertama melawan petarung Kamboja Chan Heng Januari lalu, “The Terminator” Sunoto kembali menginginkan kemenangan selanjutnya di ajang ONE Championship.

Sunoto ingin menjadikan dua kemenangan berturut-turut dalam laga di 2017 ini, saat ia kembali bertemu dengan petarung Kamboja lainnya, Thai Rithy dalam laga tambahan ONE: TOTAL VICTORY, yang akan berlangsung di Jakarta Convention Center, di rumah keduanya di Jakarta, Indonesia pada Sabtu, 16 September 2017.

“Penggemar dapat melihat kemampuan saya yang lebih baik,” ujar Sunoto. “Saya berkembang lebih baik dalam setiap pertarungan, dan pertarungan terakhir memberikan saya banyak hal. Sehingga pertarungan kali ini adalah saat saya menguji kemampuan baru saya dan menunjukkannya di rumah kedua di Jakarta.”

Petarung kelas bulu Indonesia berusia 31 tahun ini merupakan salah satu dari banyak atlet bela diri yang dengan bangga dapat mewakili Indonesia. Dibesarkan di Blora, Jawa Tengah, Sunoto memiliki ketertarikan dengan bela diri sejak Ia kecil. Meskipun Sunoto belajar berbagai disiplin ilmu bela diri saat muda, seperti taekwondo, ia kemudian hanya fokus pada Wushu dan Brazilian Jiu-Jitsu.

Dengan keinginan untuk memperluas kemampuannya dalam bela diri, Sunoto menjadi Juara Indonesia WKF, yang membawanya dari kota kecil tempat kelahirannya menuju ibu kota negara. “Saya telah berlatih bela diri sejak saya kecil namun tak pernah menyentuh kompetisi bela diri professional hingga sekitar tahun 2011-2012,” paparnya.

“Manajer saya saat ini, Adri Kumara, dan timnya di waktu bersamaan membawa saya ke Jakarta dan memulai karir profesionalnya.”

Ia dikenal dengan julukan “The Terminator” karena gaya bertarungnya yang agresif dan tak pernah mundur dari setiap tantangan. Sunoto saat ini dikenal sebagai salah satu petarung luar biasa dari kompetisi bela diri yang baru mulai berkembang di Indonesia.

Dengan keunggulan dalam bergulat dan meraih kemenangan di atas matras, tiga dari enam kemenangan Sunoto diraih dengan menyerahnya sang lawan. “Ini adalah laga ONE Championship ke empat saya di Jakarta. Saya memiliki catatan 6-3 di laga profesional, namun saya memiliki rekor 5-0 saat bertarung di Indonesia. Saya percaya bahwa penonton di Indonesia memberikan saya tenaga dan motivasi ekstra saat bertarung di hadapan mereka,” tegasnya

Aksi Sunoto bertarung melawan Thai Rithy akan hadir di akhir minggu ONE: TOTAL VICTORY, dan setelah memenangkan pertarungan, ia berharap dapat bertarung tiga kali lagi dan menjadi penantang gelar juara.

“Tujuan saya adalah untuk menjadi juara dan menginspirasi banyak orang. Saya tahu banyak hal positif yang dapat diberikan bela diri, dan saya ingin orang-orang terinspirasi untuk melakukannya. Itulah kenapa saya tetap melakukannya dan berharap juga dapat memberikan kesejahteraan bagi keluarga saya,” paparnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini