TRIBUNNEWS.COM, ASGHABAT - Tim Gulat Tradisional Indonesia kembali unjuk gigi di ajang Asian Indoor Martial Art Games 2017di Turkmenistan.
Setelah pegulat putri Anita Dewi Nengrum menyumbang perunggu, kini giliran Dian dan Ridha menyumbang perunggu.
Kepastian dua medali perunggu kembali disumbangkan Tim Gulat Tradisional tersebut setelah Dian yang turun di kelas 55kg harus mengakui ketangguhan pegulat Uzbekistan, Muytdi Nova.
Dan, Ridha yang turun di kelas 75kg dikalahkan pegulat tuan rumah Turkmenistan, Muhammedowa dalam pertandingan semifinal yang digelar di Main Indoor Arena Asghabat, Jumat (22/9/2017).
"Kita senang bisa menyumbangkan tiga medali perunggu bagi Kontingen Indonesia. Hasil ini luar biasa karena pegulat tradisional Indonesia baru pertama kali tampil di event tingkat Asia," ungkap Manajer Tim Gulat Tradisional Indonesia, Yahya Madjid usai pengalungan medali.
"Ya, PB PGSI juga mengapresiasi tiga pegulat tradisional mampu menyumbangkan medali perunggu di AIMAG," kata Sekjen PB PGSI, Washinton Galingging yang dihubungi.
Yahya yang juga Wakil Sekjen PB PGSI mengharapkan, para atlet pegulat tradisional terutama putri bisa diberi kesempatan menimpa ilmu di negara seperti Iran atau negara pecahan Rusia.
"Ke depan, mereka harus diberikan kesempatan untuk menimba ilmu di luar negeri sehingga mereka bisa berprestasi lebih baik lagi," tuturnya.