Kiper Persela itu terkena benturan di kepada dan leher.
"Choirul Huda disinyalir meninggal karena benturan di kepala dan leher," kata dr Zaki, Minggu (15/10/2017).
"Saat dibawa ke RSUD dr Soegir Lamongan, dia masih bernapas," ucapnya.
dr Zaki Mubarok mengatakan, Choirul Huda mengalami hypoxia atau hipoksia.
Hipoksia adalah keadaan di mana jaringan tubuh manusia kekurangan oksigen dengan penyebab banyak hal.
Menurut Zaki, Huda dibawa ke RSUD dr Soegiri dari Stadion Surajaya, Lamongan, arena laga Persela vs Semen Padang, masih bernapas.
Namun, Huda tak lama berselang dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 17.15 WIB.
Huda dikenal sebagai kiper senior yang masih aktif berkiprah di Indonesia.
Pada usia 38 tahun Huda masih aktif dan masih dipercaya menjadi pilihan utama penjaga gawang Persela di Liga 1.
Seperti dilansir Kompas.com, Minggu (15/10/2017), Choirul Huda tercatat belum sekali pun berpindah klub.
Karena itu pendukung Persela, LA Mania, kerap menyebut dirinya sebagai legenda Persela Lamongan.
Kiper kelahiran 2 Juni 1979 ini mengawali kiprahnya di pentas sepak bola profesional bersama Persela pada tahun 1999.
Putra asli Lamongan itu telah menjalani 454 pertandingan bersama tim Laskar Joko Tingkir. (TribunStyle.com/Verlandy Donny Fermansah)
(Berita ini telah dipublikasikan di TribunStyle.com dengan judul Merinding! Ini Video Choirul Huda Sebelum Memasuki Lapangan di Laga Terakhirnya, Sudah Ada Pertanda?)