TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lagi-lagi petir mengganggu jalannya pertandingan hari ketiga turnamen golf Indonesia Open 2017 presented by BRI, BNI, Mandiri, BTN, Telkom Indonesia di Pondok Indah Golf Course, Jakarta, Sabtu (28/10).
Hanya sembilan pemain yang dapat menyelesaikan pertandingan babak ketiga. Sisanya, 57 pemain akan melanjutkan pertandingan pada Minggu (29/10/2017) pukul 06.30 WIB.
Babak final rencananya akan dilanjutkan pada hari yang sama mulai pukul 07.20 dengan pembagian grup seperti babak ketiga.
“Kami menghentikan turnamen ini bukan karena hujan, tapi karena adanya acaman petir. Berdasarkan alat deteksi yang kami miliki, kondisinya tidak aman untuk meneruskan pertandingan. Kondisi ini berbahaya untuk pemain. Kami harus menghentikan pertandingan jika petir sudah berada di 10 kilometer dari lokasi pertandingan,” ungkap Jittisak Tamprasert, Tournament Director Indonesia Open 2017.
Alat pendeteksi petir yang dimiliki Asian Tour bisa mendeteksi hingga jarak seratus kilometer.
Dengan demikian, pemain harus bermain lebih panjang di hari final. Sisa hole yang harus diselesaikan antara satu sampai tujuh hole.
Saat dihentikan, pegolf Thailand, Panuphol Pittayarat masih memimpin di puncak klasemen sementara dengan perolehan angka 14 di bawah par. Dia baru menyelesaikan 11 hole. Posisi kedua ditempati oleh Anthony Quayle dari Australia dengan 11 di bawah par.
Persaingan begitu ketat. Hanya dengan selisih satu pukulan, lima pegolf lain menyusul di posisi ketiga. Mereka adalah Lionel Weber (Perancis), Wolmer Murillo (Venezuela), Johannes Veerman (Amerika Serikat), Andrew Martin (Australia), dan Namchok Tantipokhakul (Thailand).
Pegolf Indonesia, Rory Hie, masih mempunyai peluang untuk menjadi juara. Saat ini, dia menempati peringkat keempat dengan angka sembilan di bawah par. Rory ties dengan Gaganjeet Bhullar (India), Ye Htet Aung (Myanmar), Johnson Poh (Singapura), Michael Choi (Australia), dan Tirawat Kaewsiribandit (Thailand).
“Jika tidak ada gangguan cuaca, kami yakin turnamen dapat diselesaikan besok,” tutur Jittisak.
Tahun lalu, final Indonesia Open terpaksa diselesaikan pada hari berikutnya dari jadwal semula, juga karena gangguan cuaca.
Tahun ini merupakan ke-36 kalinya turnamen Indonesia Open digelar. Sudah ada sejak tahun 1974 dan dimiliki oleh PB PGI (Pengurus Besar Persatuan Golf Indonesia).
Ketua Umum PB PGI Murdaya Po, mengundang masyarakat umum untuk menyaksikan Indonesia Open yang masih tersisa dua hari, Sabtu- Minggu (28-29/10).
Menurutnya, ini merupakan kesempatan yang istimewa karena masyarakat dapat menyaksikan langsung aksi para pegolf papan atas Asia.