TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Puncak peringatan Kirap Pemuda Nusantara I, di Blitar digellar acara gowes bersama, berangkat dari halaman kantor Pemerintah Kota Blitar menuju Kantor Pemerintah Kabupaten Blitar di Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Selasa (6/12).
Sebanyak 74 pemuda dari seluruh pelosok negeri ini, gowes bersama ribuan warga Blitar. Gowes ini diberangkatkan oleh Wakil Walikota Blitar, Samanhudi Anwar.
Agenda gowes inipun juga disertai kunjungan ke beberapa tempat bersejarah di Kabupaten Blitar. Mereka diajak mengunjungi kediaman pahlawan nasioanl, Soekarni di Kelurahan Sumberdiren, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.
Soekarni diangkat sebagai pahlawan nasional oleh pemerintah, sebagai pemuda yang meminta Ir Soekarno untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia atau peristiwa Rengasdengklok 16 Agustus 1945 lalu.
"Sangat senang bisa datang ke Blitar, karena di Blitar banyak tempat bersejarah, dan kami tadi datang ke rumah masa kecil Soekarni, Pahlawan Renggasdengklok," ungkap Ayu Putri Saraswati, salah satu peserta Kirap Pemuda Nusantara, Selasa (06/12).
Gadis 22 tahun asal Kalimantan Selatan ini menuturkan, bahwa Blitar daerah yang kaya akan tempat bersejarah. Selain rumah masa kecil Soekarni, di Blitar juga ada rumah masa kecil Bubg Karno sang Proklamator Kemerdekaan Indonesia, bahkan jasadnya di makamnya di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar.
Tidak hanya itu, di Blitar ia juga mengunjungi tempat Perabuhan Raden Wiajaya yang mempersatukan nusantara sebak abad 12 lalu.
"Kita kemarin juga datang ke tempat didarmakanya Raden Wijaya, Raja pertama Kerajaan Majapahit," ungkapnya.
Ayu menjelaskan, usai hampir tiga bulan bersama 74 teman lainya yang datang dari berbagai daerah kini lebih mengerti dan memahami perbedaan satu sama lain.
Perbedaan daerah memiliki perbedaan karakter, jangan dijadikan bahan perpecahan, namun dijadikan penguat untuk pemersatu bangsa, sehingga saling menghargai.
Sesampainya di Pendopo Pemerintah Kabupaten Blitar mereka diterima oleh Bupati Blitar, Drs Rijanto. Bupati Blitar Rijanto mengatakan, banyak pelajaran yang diambil sari pemuda-pemudi nusantara ini. Keberagaman etnis dan agama dapat bersatu di dalam Nusantara Indonesia.
Ia ingin menukarkan semangat persatuan bangsa ke warga Kabupaten Blitar, sehingga pemuda-pemudi Kabupaten Blitar nanti dapat menghargai perbedaan.