Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Selain membahas mengenai penegasan kepada Induk Cabang Olahraga yang belum menandatangani nota kesepahaman mengenai dana bantuan dari pemerintah, pada kesempatan itu, Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga, Mulyana juga menjelaskan mengenai tolok ukur cabor yang mendapatkan bantuan lebih atu tidak.
Mulyana mengatakan bahwa orientasi prestasi di setiap cabor lah yang menjadi landasan kuat pemerintah untuk menentukan apakah cabor tersebut dapat tambahan lebih atau tidak.
“Ya sebelumnya kami mohon maaf untuk cabor yang tidak dapat bantuan lebih. Karena Asian Games itu orientasinya prestasi. Prestasi diukur oleh medali. Medali itu bisa perak, emas, atau perunggu. Jadi untuk cabor yang targetnya masih memperbaiki rekor atau meningkatan ranking tetap berjuang untuk target itu, karena kan tidak semua cabor itu untuk target emas,” kata Mulayana di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Kamis (11/1/2018).
Namun, Mulayana menjelaskan lebih detail lagi mengenai anggaran tersebut nantinya bukan diperhitungkan melalui cabang olahraga melainkan nomor pertandingan.
“Untuk bantuan anggaran, sekarang kami lihat dari nomor pertandingan. Misalnya cabang olahraga badminton, yang kami lihat prestasi bagus di nomor ganda putra dan ganda campuran. Jadi hanya dua nomor itu yang kami berikan,” tambahnya.
Hingga saat ini, dari 40 cabang olahraga yang akan dipertandingkan, baru delapan cabang olahraga yang sudah menyetujui mengenai bantuan Pemerintah untuk anggaran persiapan Pelatnas yang mencakup honor dan akomodasi.
Delapan cabor itu ialah Handball, Rubgy, Para Layang, Badminton, Pencak Silat, Sepatu Roda, Angkat Besi dan Balap Sepeda.
Sementara itu, bagi Induk Cabor olahraga lainnya yang masih belum menandatangi MOU tersebut masih akan diberi kesempatan hingga besok, Jumat (12/1/2018) di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta.