Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Beberapa tahun terakhir prestasi tunggal putri bulu tangkis Indonesia sangat mengkhawatirkan.
Baru-baru ini, prestasi tunggal putri bulu tangkis Indonesia hanya mampu menyumbang medali perunggu pada SEA Games 2017 yang diraih oleh Gregoria Mariska.
Menanggapi permasalahan tersebut, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Susy Susanti mengatakan bahwa sekarang ini progres pembenahan di sektor itu sudah mulai terlihat.
“Kita memang masih tertinggal khususnya di sektor tunggal putri. Saya akui, generasi di sektor putri kita memang sempat hilang, tapi sekarang saya menilai progresnya sudah mulai terlihat, salah satunya Gregoria Mariska,” ujar Susy Susanti dalam jumpa pers fokus utama PBSI di 2018, di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (17/1/2018).
Namun, saat ditanya mengenai target tunggal putri di tahun ini, mantan pemain nasional yang pernah meraih medali emas di Olimpiade Barcelona 1992 itu mengatakan, masih belum bisa berharap banyak.
“Kalau untuk target tunggal putri tahun ini jujur saja kami belum bisa berharap banyak, paling tidak juara GP saja sudah cukup,” kata Susy Susanti.
Baca: Tahun 2018 PBSI Fokus pada Delapan Kejuaraan Ini
Baca: Chief de Mission Kontingen Indonesia Berharap Cabor Badminton Berjaya di Asian Games 2018
Terakhir, selain fokus mengejar dalam segi prestasi, menurut Susy Susanti sektor pembinaan juga sangat penting untuk regenerasi yang lebih baik.
“Harapan kami di 2018 bukan cuma konsisten, tapi kami mau meningkatkan lagi. Pembinaan juga lebih baik, regenerasi lebih baik, salah satunya dengan menetapkan sistem SK, pemantauan, dan magang,” jelas Susy Susanti. (*)