TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PP PBSI, Wiranto hari ini memberikan dukungan langsung kepada para pebulutangkis Indonesia yang tengah bertanding di ajang Daihatsu Indonesia Masters 2018.
Ia berharap wakil-wakil Indonesia terus melaju dan meraih sukses di depan publik sendiri.
“Saya berharap ganda putra bisa lolos, yang saya harapkan betul itu tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting ini sudah menundukkan pemain nomor dua Tiongkok, Chen Long. Ini kan bukan gampang, rekor pertemuannya sudah 3-1. Saya senang sekali dia bisa lolos. Mudah-mudahan besok menang lagi, dan dapat gelar di tunggal putra,” ungkap Wiranto.
Indonesia mengirim wakil di empat sektor yaitu tunggal putra, ganda putra, ganda putri dan ganda campuran. Sayangnya sektor tunggal putri masih belum berhasil meloloskan wakilnya ke semifinal.
Menanggapi hal ini, Wiranto berharap semoga kedepannya tunggal putri Indonesia bisa mengejar ketertinggalan dengan negara-negara lain.
“Sebetulnya tunggal putri bukan kebobolan, semuanya sudah kami perhitungkan. Mudah-mudahan tunggal putri kita bisa melaju jadi pemain-pemain dunia. Kalau kita lihat pemain tunggal putri dunia sekarang sudah seperti laki-laki tenaganya, permainannya, badannya, gerakannya, kita juga harus kesana. Ada beberapa bibit, saya kira nanti bisa mengimbangi,” papar Wiranto diahadapan awak media.
“Untuk mengakselerasi kemampuan pemain sekarang beda dengan dulu, sekarang sudah merata. Apalagi ada sport science, kita bisa mempelajari gaya pemain lewat komputer, lewat satu analisis digital,” tuturnya.
Dilanjutkan Wiranto, saat ini PBSI terus mengasah kemampuan teknik maupun mental para atlet. Kemampuan teknik diasah melalui latihan, sedangkan kemampuan mental diperkuat lewat pengalaman bertanding. Tak heran jika PBSI tak putus mengirim pemain ke berbagai turnamen.
Menanggapi dua event penting di tahun 2018, Piala Thomas dan Uber serta Asian Games, Wiranto optimis namun tetap realistis.
“Memang tidak mudah untuk tim Uber, tapi kita berusaha, bentuk pemain itu tidak bisa instan, seperti goreng kacang, hari ini kita matangkan, besok kita makan. Ini proses pembinaan yang cukup panjang. Yang ada ini kita coba, ada akeselresi, tapi ke depan sudah kami siapkan. Salah satu usaha kita adalah tentang pencurian umur. Sudah kita habiskan, manipulasi umur itu merugikan, mematikan potensi yang junior. Pelatnas juga mulai dibenahi mulai dari asrama putra dan putri,” urai Wiranto.
“Kalau optimis harus optimis, tapi kan realitas ada, tetep akan usaha semaksimal mungkin. Dengan materi yang ada, kita coba poles sana-sini supaya tetap bisa ungguli pemain-pemain lain,” jelasnya.
Wiranto pun berharap tim bulutangkis Indonesia meraih medali sebanyak mungkin di Asian Games 2018 yang akan dilangsungkan di Jakarta.